Pekan Mematikan Tentara Israel di Bulan November, 24 Tentara Tewas Dibunuh Pejuang
Para pejuang menghancurkan kendaraan militer dan menyerang tentara dari jarak dekat.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Media Israel yang dikutip Al-Mayadeen, melaporkan, sebanyak 24 tentara Israel telah gugur di Gaza utara sejak awal hingga hari ke-13 bulan November, lima di antaranya terbunuh di kamp pengungsi Jabalia pada Senin.
Perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan penjajah Israel, terutama di Gaza utara. Para pejuang menghancurkan kendaraan militer mereka dan menyerang tentara penjajah dari jarak dekat. Pejuang pun melakukan serangan langsung sehingga menimbulkan korban jiwa di antara barisan mereka.
Brigade Martir Izzuddin al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, pada Selasa (12/11/2024) mengaku bertanggung jawab atas operasi Jabalia. Pejuang Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka meledakkan sebuah alat peledak di dalam sebuah rumah di lingkungan al-Qasasib, pada saat 10 tentara menyerbu rumah tersebut. Ledakan tersebut berhasil menewaskan dan melukai mereka.
Al-Qassam juga mengumumkan pelaksanaan operasi yang rumit, di mana para pejuangnya menembak mati seorang tentara Israel dan menargetkan pasukan infanteri dengan dua rudal anti-personil, yang membuat jatuhnya korban di antara para prajuritnya.
Pasukan infanteri lain yang berlindung di dalam sebuah rumah di lingkungan al-Qasasib di kamp Jabalia menjadi sasaran peluru anti-personel. Para pejuang juga meluncurkan peluru anti-benteng TBG ke arah pasukan infanteri yang terdiri dari tujuh tentara di dalam sebuah rumah di Beit Lahia, Gaza utara.
Al-Qassam menyerang mereka dari jarak dekat dengan senapan mesin dan granat tangan, sehingga melumpuhkan pasukan tersebut.
Brigade al-Qassam juga menargetkan sebuah tank Merkava Israel dengan menggunakan alat peledak improvisasi (IED), selain menargetkan sebuah buldoser D9 militer dengan muatan Tandem. Serangan-serangan tersebut terjadi di sekitar Masjid al-Yaseen di lingkungan Tal al-Zaatar di jalur Gaza utara.
Media militer Brigade al-Qassam merilis rekaman yang mendokumentasikan keterlibatan pejuang Perlawanan dengan kendaraan Israel di poros infiltrasi timur kamp pengungsi Jabalia.
Rekaman itu menunjukkan tiga pejuang yang menargetkan kendaraan-kendaraan penjajah. Salah satu pejuang Al-Qassam mengancam pasukan penjajah dengan mengatakan, “Kami akan menunjukkan kepada kalian neraka kamp Jabalia.”
Operasi penyergapan yang mematikan
Sementara itu, Brigade al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), menargetkan sebuah buldoser D9 militer Israel dengan roket Tandem di Jalan al-Ajarmah di pusat kamp Jabalia.
Serangan tersebut terjadi setelah media Israel melaporkan pasukan penjajah disergap di sebelah timur kamp Jabalia. Satu unit helikopter terlihat mendarat untuk mengevakuasi korban yang terluka dan terbunuh pada Senin lalu.
Perlu dicatat bahwa daerah Jabalia, yang terletak di Jalur Gaza utara, saat ini menyaksikan operasi perlawanan yang intensif meskipun pengepungan, serangan udara, dan penembakan artileri Israel yang sedang berlangsung sepanjang waktu.
Empat tentara tewas di Jabalia
Juru bicara militer penjajah Israel juga mengkonfirmasi pada Selasa mengenai tewasnya empat tentara dari Batalyon Shimshon (Simson) di Brigade Kfir, dalam sebuah pertempuran di Jabalia, Jalur Gaza utara.
Surat kabar Israel Maariv melaporkan bahwa keempat tentara Israel tersebut terbunuh di dalam sebuah bangunan yang menjadi sasaran rudal anti-tank di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, yang meningkatkan jumlah korban jiwa IDF di Gaza menjadi 787 orang, demikian menurut Otoritas Penyiaran Israel tersebut.
Pada 7 November, militer Israel mengakui bahwa seorang tentara dari Batalyon Nehshon (90), Brigade Kfir, mengalami luka kritis dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.
Sebelumnya, militer penjajah mengumumkan tewasnya seorang perwira yang bertugas sebagai komandan regu di Batalyon Shaked, Brigade Givati, akibat luka-luka yang dideritanya lebih dari sebulan yang lalu di Jalur Gaza selatan.
Selain itu, pihak IDF yang kerap berperilaku layaknya teroris, mengonfirmasi tewasnya seorang perwira dan tiga tentara, serta terlukanya seorang perwira lainnya dalam pertempuran yang sedang berlangsung di Jabalia, Gaza utara.