Puskesmas di Kota Bandung Masih Harus Terus Ditambah

Layanan Puskesmas 24 jam terus diupayakan sebab orang sakit tidak mengenal waktu

Edi Yusuf
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut tiga Muhammad Farhan dan Erwin
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Puskesmas di Kota Bandung ditargetkan bertambah sebanyak 20 hingga 30 demi pemerataan layanan kesehatan. Penambahan Puskesmas tersebut diiringi dengan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan (nakes) dan dokter.

Baca Juga


"Penambahan Puskesmas diupayakan bertambah menjadi 20-30 sehingga sebarannya semakin merata. Itu dilakukan seiring dengan peningkatan kesejahteraan nakes," ujar Calon Wali Kota Bandung M Farhan saat berdiskusi dengan awak media massa di Bandung, Rabu (13/11/2024).

Farhan mengatakan, layanan Puskesmas 24 jam terus diupayakan sebab orang sakit tidak mengenal waktu. Saat ini baru terdapat 8 puskesmas dengan fasilitas rawat inap dan layanan kedaruratan 24 jam.

Namun begitu, kata Farhan, tidak semua Puskesmas dapat memberikan layanan 24 jam sebab berkaitan dengan kondisi sumber daya manusia nakes maupun dokter. Ke depan yang akan dilakukan yaitu meningkatkan kapasitas puskesmas unggulan menjadi rumah sakit tipe D.

Dengan begitu, Farhan berharap dapat membantu Pemerintah Kota Bandung yang mencanangkan pembangunan rumah sakit baru. "Bagi kami rumah sakit baru yang dibangun harus rumah sakit dengan tipe C," kata dia.

Ia menambahkan Puskesmas harus menyiapkan layanan poned (pelayanan obstetri neonatal dan emergensi dasar) untuk melayani ibu hamil, bersalin, dan nifas. Serta kegawatdaruratan bayi baru lahir sesuai konsep PSC (public safety center) yang berdasarkan kebutuhan masyarakat.

Pihaknya pun akan menambah peralatan setiap puskesmas agar keberadaannya semakin optimal. Di antaranya sarana rekam medis elektronik, dan sarana untuk mendukung pencegahan HIV, TBC, dan DBD seperti peralatan PSN, fogging, alat laboratorium, dan lainnya.

Selain itu, Farhan pun menyebut akan mengoptimalkan kerjasama puskesmas dengan posyandu sebagai garda terdepan pemberantasan stunting.

"Serta optimasi kerjasama puskesmas dengan posrem sebagai garda terdepan untuk mencegah penyakit tidak menular seperti hipertensi, jantung, diabetes, dan lain-lain, dengan melaksanakan screening untuk usia 15 tahun ke atas," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler