Hashim Djojohadikusumo dan Sekjen MHM Bertemu Bahas Tantangan Iklim
Sekjen MHM dan Hashim Djojohadikusumo bahas permasalahan global.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Energi dan Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Delegasi Indonesia untuk COP29 Hashim Djojohadikusumo menggelar pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM) Konselor Mohamed Abdelsalam.
Keduanya bertemu di sela-sela gelaran COP29 di Baku, Azerbaijan, untuk membahas berbagai permasalahan global, salah satunya perihal tantangan iklim.
"Upaya substansial MHM dalam mendukung peran para pemimpin agama dalam menangani tantangan global, termasuk masalah iklim," ujar Konselor Abdelsalam dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Kepada Hashim, Sekjen mengatakan bahwa MHM meluncurkan Panggilan Hati Nurani: Pernyataan Bersama Abu Dhabi untuk Iklim, yang ditandatangani 30 pemimpin agama terkemuka di seluruh dunia.
Majelis Hukama juga menyelenggarakan Paviliun Iman di COP28, yang merupakan yang pertama dalam Konferensi Para Pihak. Tahun ini, MHM menyelenggarakan Paviliun Iman kedua di COP29 setelah keberhasilan besar yang pertama.
Sekretaris Jenderal MHM memuji model pluralisme, keberagaman, dan koeksistensi Indonesia yang patut dicontoh, serta mengucapkan selamat kepada pemerintahan Indonesia yang baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo.
Ia merasa terhormat diundang dan bisa menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada Oktober 2024.
Konselor Abdelsalam juga menegaskan komitmen MHM untuk memperkuat keterlibatan konstruktif di seluruh masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara melalui inisiatif yang mempromosikan dialog dan koeksistensi.
Sementara itu, Hashim Djojohadikusumo mengapresiasi upaya MHM dalam memobilisasi para pemimpin agama untuk mengatasi tantangan iklim, termasuk inisiatif Paviliun Iman di COP28 dan kelanjutannya di COP29.
Ia juga menyampaikan niatnya untuk mengunjungi paviliun dan terlibat dalam berbagai kegiatannya, sekaligus menyoroti pentingnya inisiatif agama untuk pembangunan dan perdamaian.
"Tujuannya untuk memperkuat peran pemimpin agama dalam pembangunan dan pembangunan perdamaian," kata Hashim.
Di akhir pertemuan, kedua pihak menegaskan pentingnya suara pemimpin agama dalam mengatasi tantangan iklim, dan berkomitmen untuk terus berkolaborasi guna meningkatkan kesadaran akan kebutuhan mendesak untuk menanggapi perubahan iklim dan risikonya.