Daerah ini Jadi Contoh Penanganan Stunting
Negeri Laha di Ambon jadi percontohan keluarga tangguh peduli stunting.
REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Negeri Laha Kecamatan Teluk Ambon kota Ambon Maluku terpilih menjadi percontohan keluarga sehat, tanggap, dan tangguh bencana, serta peduli Stunting.
"Desa Laha terpilih sebagai percontohan karena langkah strategis yang dilakukan dengan menerapkan inovasi orang tua asuh, gerakan peduli stunting, belajar menjadi orang tua hebat, dapur sehat atasi stunting, gerakan remaja putri setiap hari Senin minum tablet tambah darah," kata Penjabat Ketua TP-PKK Kota Ambon Desy Kaya di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, penetapan Negeri Laha sangat strategis dilakukan karena keluarga sehat, tanggap, dan tangguh bencana dibentuk agar siap menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan keluarga.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menerapkan dan mengidentifikasi masyarakat serta mewujudkan keluarga dan lingkungan sehat.
Diharapkan dapat membentuk individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menolong diri sendiri dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan keluarga yang lebih baik.
"Untuk itu mari kita bergandengan tangan untuk melakukan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak kita yang ada di kota ini, sehingga menjadi anak-anak yang cerdas dan orang tua di Kota Ambon menjadi orang tua yang hebat," katanya.
Sementara itu Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Nita Bin Umar menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Kota Ambon.
Ambon yang terus melakukan berbagai upaya percepatan penurunan Stunting, bekerja sama dengan TP-PKK, dan Organisasi Masyarakat.
Angka prevelensi stunting di Kota Ambon mengalami penurunan secara konsisten, dari 21,8 persen pada tahun 2021, menjadi 21,1 persen tahun 2022, dan turun lagi menjadi 20,7 persen pada tahun 2023.
"Harapan kami, semua anak yang lahir di Kota Ambon khususnya di Negeri Laha hidup sejahtera lahir dan batin, dan kelak menjadi generasi-generasi emas Indonesia," katanya.
Pencegahan stunting
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menangani anak stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di wilayah tersebut yang jumlahnya mencapai 1.412 anak pada Agustus 2024.
"Target prevalensi stunting di Jakarta Utara tahun 2025 sebesar 15,8 persen sesuai dengan pemuktahiran target prevalensi stunting nasional dan provinsi," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara dr Lysbeth Regina Pandjaitan di Jakarta, Senin.
Dalam menyembuhkan anak yang mengalami stunting atau tengkes, pihaknya memulai dengan intervensi spesifik, yaitu intervensi pada 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) yang dimulai dari ibu hamil sampai balita usia 2 tahun.
Menurut dia, upaya-upaya yang telah dilakukan, yakni memastikan semua ibu hamil dipantau kehamilannya dengan Antenatal Care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan terstandar minimal 6 kali.
Kemudian memastikan ibu hamil yang berisiko Kurang Energi Kronik (KEK) mendapatkan asupan makanan tambahan (PMT).
Selanjutnya memastikan bayi baru lahir mendapatkan skrining bayi baru lahir dan bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Setelah itu memastikan balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya setiap bulan,l dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita yang bermasalah gizi.
Ia mengatakan, balita kategori "weight faltering" atau tidak naik berat badannya secara adekuat dan "under weight" atau berat badan kurang diberikan PMT pangan lokal selama 14 hari.
"Sementara balita gizi kurang diberikan PMT selama 56 hari dan balita Gizi buruk diberikan F-100 selama 90 hari," kata dia.
Pihaknya juga melakukan intervensi sensitif berupa skrining dan edukasi kesehatan kepada calon pengantin.
Kemudian melakukan skrining anemia pada remaja puteri dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan mendorong penerapan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Dia menambahkan, penanganan atau penyembuhan balita stunting dilakukan dengan terapi Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) oleh dokter spesialis anak di RSUD yang ada di Jakarta Utara.
"Balita stunting dirujuk oleh Puskesmas ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan secara komprehensif oleh dokter spesialis anak" kata dia.