Lima Fakta Kasus Mahasiswa ITB Tewas Bunuh Diri Lompat dari Apartemen
CCTV sempat melihat korban mondar mandir sebelum melompat.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus bunuh diri mahasiswa ITB dari sebuah apartemen di Jatinangor meninggalkan duka mendalam, tidak hanya keluarga, tapi juga rekan korban hingga pihak kampus.
ITB telah menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Joshua Angelo Arphan, dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, angkatan 2024.
"Kejadian ini meninggalkan luka mendalam bagi seluruh komunitas ITB," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB Naomi Haswanto, Selasa (19/11/2024).
Berikut fakta terkait mahasiswa ITB yang diduga tewas bunuh diri.
1. Tergeletak di Area Parkir
Seorang mahasiswa Fakultas Teknik Lingkungan ITB berinisial JAA (24 tahun) ditemukan tewas tergeletak di area parkir Apartemen Pinewood, Selasa (19/11/2024) pagi. Ia diduga bunuh diri dengan cara melompat dari jendela kamar lantai 27 apartemen.
Kapolsek Jatinangor Kompol Rogers Thomas mengatakan sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (19/11/2024) pagi, petugas keamanan Pinewood melihat sesosok mayat tergeletak dengan posisi tubuh tengkurep. Selanjutnya, petugas keamanan melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian.
"Mahasiswa ITB, JAA," ucap kapolsek saat dikonfirmasi, Selasa (19/11/2024).
Rogers mengatakan korban tinggal di apartemen sejak bulan September. Setelah kejadian, perwakilan dari ITB langsung datang ke lokasi.
Selain itu, anggota Polsek Jatinangor, Polres Sumedang dan Inafis Polres Sumedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Korban dievakuasi ke rumah sakit Sartika Asih.
2. Mondar-Mandir Sebelum Melompat
Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB berinisial JAA (24 tahun) terlihat mondar-mandir di lantai 27 sebelum ditemukan tewas di area parkir Apartemen Pinewood, Jatinangor, Sumedang, Selasa (19/11/2024). Ia diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 27.
"Setelah dicek CCTV, dia mondar mandir ke sayap sebelah apartemen terus bolak balik ke kamar dia. Setelah dia masuk ke kamar dia lama dia gak ada sampai ke waktu ditemukan (tewas)," ucap Kapolsek Jatinangor, Kompol Rogers Thomas saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).
Kapolsek mengatakan hasil pemeriksaan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian tidak ditemukan bukti petunjuk apapun baik bentuk surat atau lainnya. Namun, penyidik menemukan kunci kamar di saku celana korban pada saat loncat dari atas.
3. Penemuan Pijakan Sandal di Tembok
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara menemukan bekas pijakan dari sandal korban di dinding kamar. Termasuk saat dicek sandal korban terdapat cat putih. Ia menduga korban naik ke tembok untuk meloncat melalui jendela kamar.
Menurut catatan polisi, kondisi kamar kosan korban relatif dalam kondisi wajar dan tidak ada bukti apa-apa.
Dilihat dari kamera CCTV, ia menuturkan tidak terlihat wajah korban dalam keadaan frustasi atau mengalami tekanan. Ia melihat wajah korban menunjukkan raut muka biasa saja.
4. Masih Jalani TPB
Kampus ITB mengungkapkan JAA mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB yang diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari apartemen Pinewood Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (19/11/2024) merupakan mahasiswa tahun pertama. Ia saat ini masih menjalani proses tahap persiapan bersama.
"Anak ini masih tahun pertama, kalau di ITB belum masuk program studi, masih mengikuti TPB (Tahap Persiapan Bersama)," ucap Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB Naomi Haswanto saat dikonfirmasi, Selasa (19/11/2024).
Naomi melanjutkan almarhum saat ini menjalani tahap persiapan bersama (TPB) tingkat satu di kampus ITB Jatinangor. Ia menyebut almarhum belum memasuki ke program studi di ITB Jalan Ganesha, Kota Bandung.
5. Jenazah Dibawa ke Jakarta
Jenazah JAA (24 tahun) mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari apartemen Pinewood, Jatinangor, Kabupaten Sumedang hendak dibawa pihak keluarga ke Jakarta. Jenazah korban sendiri telah berada di Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung.
Pantauan, sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa (19/11/2024), orangtua korban berada di ruang jenazah Rumah Sartika Asih untuk membawa almarhum ke Jakarta. Sejumlah kerabat dari orangtua korban dan perwakilan orangtua mahasiswa hadir di lokasi.
Ayah korban sempat keluar dari ruang jenazah dan bertemu dengan kerabatnya. Wajahnya terlihat kaget tidak menyangka anaknya telah meninggal dunia. Ia pun harus didampingi oleh kerabatnya.
Mobil ambulans dari kampus ITB tiba di ruang jenazah sekitar pukul 16.30 WIB untuk membawa jenazah. Rencananya jenazah akan dimakamkan di wilayah Jakarta.
Ayah korban pun terlihat belum mau bersosialisasi dengan orang lain. Saat perwakilan orangtua mahasiswa hendak mengucapkan belasungkawa, yang bersangkutan memilih untuk diam dan masuk kembali ke ruang jenazah.