ITB Lakukan Monitoring Khusus ke Mahasiswa yang Alami Masalah Kesehatan Mental Berat

ITB bekerja sama dengan psikolog profesional untuk mengembangkan berbagai program

Republika/Erik Purnama Putra
Suasana kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa. Termasuk, penanganan bagi mahasiswa yang sudah mengalami masalah kesehatan mental berat dan sangat berat.

Baca Juga


"Untuk mahasiswa yang teridentifikasi punya masalah mental berat dan sangat berat dimonitor secara khusus," ujar Direktur Kemahasiswaan ITB Prasetyo Adhitama saat dikonfirmasi, Rabu (20/11/2024).

Selain itu, kata Prasetyo, ITB bekerja sama dengan psikolog profesional untuk mengembangkan program yang dalam empat tahun terakhir rutin dilaksanakan pelatihan psychological first Aids (PFA) untuk mahasiswa baru, dosen dan tenaga pendidikan serta staf dan orang tua mahasiswa baru.

Program lainnya, kata dia, merekrut dan melatih pendamping sebaya mahasiswa (peer councelor) setiap tahun. ITB juga, menerapkan standar layanan dan fasilitas kesehatan mental di kampus Jatinangor, Cirebon dan Ganesha, Kota Bandung.

"Tahun ini sedang proses seleksi sekitar 60 peer counselor baru sebagai tambahan dari existing dan yang akan bertugas mendampingi mahasiswa yang punya masalah mental di semua fakultas di tiga kampus," kata dia.

Prasetyo mengatakan pihaknya melaksanakan program Character Development Training (CDT) di dua semester awal bagi mahasiswa baru.  Mahasiswa dilatih agar bersikap adaptif, memiliki integritas dan bersikap rendah hati. Namun, untuk mengantisipasi permasalahan kesehatan mental mahasiswa diperlukan kerja sama semua pihak.

Terkait JAA (24 tahun) mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB yang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 27 apartemen Pinewood Jatinangor, ia menyebut belum mengikuti tes psikologi yang diselenggarakan sebelum masa kuliah di bulan September.

"Almarhum karena satu dan lain hal belum mengikuti tes psikologi yang diselenggarakan sebelum masa kuliah pertama dimulai September lalu, sehingga ITB tidak memiliki informasi psikologis tentang yang bersangkutan," kata dia.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Teknik Lingkungan ITB berinisial JAA (24 tahun) ditemukan tewas tergeletak di area parkir Apartemen Pinewood, Selasa (19/11/2024) pagi. Ia diduga bunuh diri dengan cara melompat dari jendela kamar lantai 27 apartemen.

Kapolsek Jatinangor Kompol Rogers Thomas mengatakan sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (19/11/2024) pagi, petugas keamanan Pinewood melihat sesosok mayat tergeletak dengan posisi tubuh tengkurep. Selanjutnya, petugas keamanan melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian. "Mahasiswa ITB, JAA," ucap kapolsek saat dikonfirmasi, Selasa (19/11/2024).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler