Suswono Bertemu Jakmania, Begini Sindiran Pramono Terhadap Pasangan O1
Suswono bertemu dengan Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, pada Rabu (20/11/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengaku tidak khawatir dengan manuver yang dilakukan calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 1 Suswono. Diketahui, Suswono bertemu dengan Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, pada Rabu (20/11/2024).
Menurut Pramono, semua orang memiliki hak untuk menentukan pilihannya secara terbuka di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Pasalnya, hal itu merupakan bagian dari kehidupan demokrasi. Namun, Pramono menyindir manuver tersebut.
"Jadi ini era demokrasi, semua punya pilihan secara terbuka. Kalau saya dari dulu memang Persija. Jadi saya beli jersey Persija, memang karena dari dulu Persija," kata dia, Kamis (21/11/2024).
Sebagai cagub, Pramono mengeklaim memiliki ide untuk membangun klub sepak bola kebanggaan Jakarta itu. Menurut dia, salah satu upaya untuk membangun Persija adalah memastikan klub itu memiliki tempat atau kandang di Jakarta.
"Kalau saya, yang paling penting, Jakarta lebih Persija, dan Jakmania jadi tuan rumah yang membahagiakan," kata dia.
Sebelumnya, Pramono sempat membeli produk celana dan kaos berwarna oranye khas klub Persija Jakarta di Store Persija, Plaza Festival Kuningan, pada Rabu. Kepada wartawan, ia mengatakan akan membuat toko yang lebih besar dan lebih baik di Jakarta Internasional Stadium (JIS) Jakarta apabila sudah resmi menjadi kandang klub kesayangan warga Jakarta itu.
"Merchant seperti ini sudah seharusnya dipikirkan di tempat yang akan menjadi home base Persija seperti di JIS," katanya.
Toko yang ada nantinya akan berkolaborasi dengan pemerintah Jakarta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sehingga bisa lebih baik dalam pelayanannya, karena tidak hanya toko merchandise, tetapi juga akan dibuatkan tempat 'nongkrong' bagi para The Jakmania.
Pasalnya, selama ini Pramono mengetahui toko-toko Persija dikelola oleh Persija saja dan para Jakmania. Sementara ke depan, ibu kota negara yang akan pindah, dapat membuka peluang bagi Persija dan simbol-simbol di Jakarta mendominasi.
"Intinya adalah memang yang seperti ini harus mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah," jelas pria kelahiran Kediri itu.