Donald Trump Dilaporkan Lawan Aneksasi Tepi Barat

Aneksasi resmi akan semakin mengganggu upaya untuk mencapai normalisasi antara Israel

AP Photo/John Locher
Presiden Terpilih AS Donald Trump
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Donald Trump dinilai menentang ambisi Pemerintah Penjajah Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki, demikian dari sumber-sumber Partai Republik yang dilaporkan situs berita Israel Ynet News.

Menurut situs Israel Ynet News , seorang Senator Republik terkemuka yang dekat dengan presiden terpilih telah menyatakan bahwa Trump tidak akan menyetujui aneksasi Tepi Barat.

Presiden terpilih dinilai percaya bahwa langkah tersebut akan menjadi kesalahan bagi Israel dan akan merusak posisi internasional pendudukan, yang telah sangat dirugikan oleh perang di Gaza selama lebih dari setahun sekarang.

Baca Juga


 
Trump tampaknya juga dilaporkan khawatir bahwa setiap "aneksasi" resmi akan semakin mengganggu upaya untuk mencapai normalisasi antara Israel dan Arab Saudi. Padahal, hal tersebut merupakan prioritas utama bagi pemerintahan Trump yang akan datang, dengan Senator Republik Lindsey Graham bekerja sangat keras untuk mencapai tujuan tersebut.

Pernyataan anonim itu muncul setelah meningkatnya spekulasi dalam beberapa pekan terakhir tentang nominasi Trump atas pejabat pro-Israel di kabinet masa depannya yang mendukung aneksasi Tepi Barat.

 

AS menjatuhkan sanksi

Pada Senin, pemerintahan Biden menjatuhkan sanksi terhadap tiga perusahaan swasta Israel yang terlibat dalam pembangunan permukiman di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Menurut Axios, langkah ini menandai perluasan sanksi AS yang signifikan terhadap aktivitas pemukiman ilegal. Ini adalah pertama kalinya sanksi dijatuhkan pada perusahaan konstruksi swasta yang memfasilitasi perluasan pemukiman ilegal. 

Dengan demikian, lobi pemukim Israel, bersama dengan pemerintah Netanyahu, sekarang mendesak Presiden terpilih Trump untuk membatalkan perintah eksekutif Presiden Joe Biden yang menangani kekerasan pemukim dan mencabut semua sanksi yang diterapkan selama sepuluh bulan terakhir.  

Pembatalan sanksi ini dapat menjadi salah satu tindakan kebijakan luar negeri awal Trump. Perlu disebutkan bahwa pemukim sayap kanan Israel dan Zionis ekstremis telah menyatakan dukungan antusias terhadap nominasi dalam Pemerintahan Trump yang akan datang.

Pemerintahan tersebut melihatnya sebagai peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memperluas kehadiran Israel di wilayah yang diduduki dan secara efektif mengakhiri kemungkinan berdirinya negara Palestina, The Guardian melaporkan pada Ahad.

Pencalonan pejabat pro-permukiman oleh Donald Trump dipandang oleh sebagian orang sebagai "tim impian" yang dapat mengubah wilayah tersebut secara signifikan, dengan banyak aktivis menyebutnya sebagai "kesempatan unik dan khusus" bagi "Israel".

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler