Ketika Hadits Mencuci Tangan Setelah Bangun Tidur Dibilang Palsu

Dengan hadits ini, Rasulullah SAW sedang menuntun umat Islam untuk memerhatikan kesehatan dan kebersihan tangan.

network /
.
Red: Partner
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya mencuci tangan setelah bangun tidur. Foto: Republika/Tahta Aidilla

MAGENTA -- Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassallam (SAW) mengajarkan umatnya mencuci tangan setelah bangun tidur. Sebab ketika dalam posisi tidur, seseorang tidak akan menyadari letak posisi tangannya.


Dengan langsung mencuci tangan sehabis bangun tidur, dapat membersihkan tangan dari kuman, kotoran, atau bahkan benda najis sekali pun yang mungkin terpegang tangan ketika tertidur.

"Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidur maka janganlah dia memasukkan tangannya ke dalam bejana sebelum mencucinya tiga kali. Karena dia tidak tahu ke mana tangannya itu bergerak." (HR. Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA: Apa Hukum Sholat Jumat di Jalan Raya?

.

Meski begitu, ada saja yang menuduh hadits tersebut palsu oleh mereka yang tidak memahami hadits. Bahkan hadits ini pernah diolok-olok oleh Ahmad Amin penulis buku Fajr Al-Islam dan Dhuha Al-Islam.

Dia berkata, "Bagaimana mungkin seseorang tidak tahu ke mana tangannya bergerak?" Selain Amin, Goldziher yang dianggap sebagai maha guru kaum orientalis juga pernah mengejek sabda Rasulullah ini.

Menurut Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya berjudul Cahaya Abadi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Waassallam Kebanggan Umat Manusia, hadits ini justru mengandung sebuah mukjizat karena di dalamnya Rasulullah SAW sedang menuntun umat Islam untuk memerhatikan kesehatan dan kebersihan tangan.

BACA JUGA: Buah Tin dan Zaitun Disebut Bersamaan dalam Alquran, Ini Khasiatnya


"Bukankah ketika Rasulullah menyampaikan hadits ini tidak ada seorang manusia pun di bumi yang mengetahui bahwa tangan mudah terkontaminasi bakteri dan kuman? Bukankah baru berabad-abad kemudian para dokter menganjurkan umat manusia agar mencuci tangan sebelum makan?" tulis Gulen dalam bukunya yang diterbitkan oleh Republika Penerbit.

Ketika tidur, seseorang yang mengalami alergi atau penyakit kulit tertentu pasti akan menggaruk bagian tubuhnya yang sakit itu tanpa menyadarinya. Apalagi ilmu kedokteran modern bahkan menyatakan kuku manusia mengandung jutaan kuman.

"Apakah seseorang yang mengalami hal seperti itu boleh dibiarkan saja menyebarkan bakteri yang ada di tangannya ke tempat lain dan dibiarkan melakukan sarapan dengan tangan penuh kuman tanpa terlebih dulu mencucinya? Bukankah saat ini kebiasaan makan tanpa mencuci tangan terbukti dapat membahayakan kesehatan?" tulisnya lagi.

BACA JUGA: Kisah Maulana Malik Ibrahim Dituduh Gunakan Sihir saat Sholat Minta Hujannya Terkabul

.

Gulen menjelaskan, penolakan yang dilakukan segelintir orang terhadap hadits yang terbukti sama sekali tidak bertentangan dengan fakta ilmiah ini, patut diduga sebagai upaya kaum orientalis dan kaki tangan mereka untuk memberangus Sunnah Rasulullah.

"Atau mungkin juga, tingkat kecerdasan para orientalis itu memang terlalu kerdil untuk dapat memahami sabda Rasulullah!" kata Gulen.

Editor: Emhade Dahlan

sumber : https://magentatoday.id/posts/488904/ketika-hadits-mencuci-tangan-setelah-bangun-tidur-dibilang-palsu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler