Usai Dipermalukan Tottenham 4-0, Guardiola Minta Pemain Man City Bersatu Lewati Masa Sulit

Tottenham menghentikan rekor 52 laga tak terkalahkan Man City di Etihad.

EPA-EFE/RODRIGO ANTUNES
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola menghadapi kondisi yang belum pernah dialami dalam kariernya sebagai pelatih. Untuk kali pertama tim asuhannya kalah dalam lima pertandingan berturut-turut. Merespin ini, dia meminta semua pemainnya bersatu selama masa-masa sulit ini.

Baca Juga


Tim asuhan Guardiola menderita kekalahan mengejutkan 0-4 dari Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris pada Ahad (24/11/2024) dini hari WIB. Ini kekalahan paling telak yang diderita City di Stadion Etihad.

Hasil ini juga menghentikan rekor 52 laga tak terkalahkan Man City di Etihad, yang membuat para penggemar the Citizens terguncang. Namun, pelatih asal Katalunya itu tetap tenang dalam komentarnya setelah pertandingan.

"Saya pernah berada di sini sebagai pemain, mungkin bukan sebagai manajer," kata Guardiola. "Tidak ada dongeng dalam hidup dan olahraga, terkadang Anda harus menjalani situasi ini. Anda harus menerimanya. Anda tidak bisa saling menyalahkan. Tetaplah bersama, terus lakukan apa yang telah kami lakukan."

Ia menegaskan timnya tidak akan melarikan diri. Citu, kata dia, harus lebih berani dari sebelumnya. "Yang akan menentukan kita adalah saat kita gagal, kita bangkit dan menghadapinya," tegasnya dikutip Reuters.

Kekalahan itu membuat City tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen Liverpool, yang masih memiliki satu pertandingan tersisa. Kekalahan itu terjadi dua hari setelah Guardiola menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun dan setelah jeda internasional.

Sementara para pemainnya berjuang keras, Guardiola mengatakan dia percaya kepada pasukannya.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi musim ini, tetapi saya tidak akan pernah tidak percaya pada para pemain ini," katanya.

Guardiola menekankan, tidak ada tim di dunia yang dapat mempertahankan kesuksesan selama delapan, sembilan, atau 10 tahun berturut-turut.

"Tentu saja semuanya tidak baik-baik saja, tetapi yang kami coba lakukan adalah menganalisisnya, mari hadapi pertandingan berikutnya dan lihat apa yang terjadi," ujarnya.

Ketidakhadiran gelandang dan pemenang Ballon d'Or Rodri, yang absen selama musim ini karena cedera lutut, sangat mencolok, tetapi City memiliki beberapa pemain kunci lain yang berjuang melawan cedera.

"Tentu saja Rodri penting, tetapi kami sudah tahu itu selama berbulan-bulan," kata Guardiola. "Tetapi (John) Stones hanya bisa bermain selama 45 menit. Jack (Grealish) sudah sering cedera. Kevin (De Bruyne), dua bulan. Kami harus kembali dan menyegarkan pikiran. Musim ini masih panjang. Banyak hal bisa terjadi," katanya.

City tidak punya waktu untuk mengobati luka mereka karena akan menjamu Feyenoord dalam pertandingan Liga Champions pada Rabu (27/11/2024) dini hari WIB. Setelah itu, bertandang ke Anfield lima malam kemudian untuk menghadapi Liverpool.

"Kami senang ketika menang dan khawatir ketika tidak menang. Itu wajar. Akan ada masalah jika mereka tidak khawatir atau saya tidak khawatir," kata Guardiola.

"Kami tidak terbiasa melakukan situasi ini, tetapi hidup memang seperti ini. Terkadang itu terjadi dan kami harus menerimanya. Itulah adanya sekarang dan kami akan bangkit dan bekerja." 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler