Laga Lawan Town Ipswich Buka Mata Amorim, PR-nya di MU Sangat Banyak
Amorim menyatakan lebih senang tak bicara banyak agar bisa fokus memperbaiki MU.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruben Amorim tampaknya akan mendapatkan debut sempurna saat Marcus Rashford menjebol gawang Ipswich Town pada laga debutnya sebagai pelatih Manchester United (MU). Namun setelahnya, Amorim memahami bahwa pekerjaan rumahnya akan sangat banyak di Carrington Training Centre.
Amorim hampir tidak merayakan gol Marcus Rashford dan hanya menyesap dari botol airnya. Ia tampaknya sudah paham gol cepat itu tak berarti apa-apa.
Benar. Ipswich kemudian berjuang mati-matian untuk menyamakan kedudukan. Mereka mengontrol bola mencoba dari berbagai sisi untuk menembus pertahanan MU. Di sisi lain lapangan, para pemain Ipswich piawai menutup setiap pergerakan yang mungkin membahayakan gawang mereka. Sepanjang babak pertama, Ipswich dipastikan mengungguli tamunya di Portman Road. Omari Hutchinson menegaskannya lewat gol penyama kedudukan pada menit ke-43.
Mantan kapten United Roy Keane tetap pada pandangannya bahwa kualitas pemain MU saat ini tak cukup untuk bersaing dengan tim-tim papan atas Liga Primer Inggris. Terlepas hasil positif di tangan pelatih sementara Ruud vsn Nistelrooy, kata Keane, hanya ada sedikit bukti di lapangan bahwa skuad yang diwarisi Amorim cukup bagus.
"Semuanya sangat positif sebelum pertandingan, tetapi ketika dimulai, semuanya sama saja," kata Keane kepada Sky Sports. "Dapat diprediksi dan benar-benar kurang berkualitas."
Amorim mendapat sambutan hangat dari para penggemar United setelah peluit akhir berbunyi. Namun, mereka tahu sang pelatih baru butuh waktu mengembalikan kejayaan Setan Merah.
Pelatih berusia 39 tahun itu baru beberapa hari berlatih dengan seluruh skuad karena jeda internasional. Ia mengakui bahwa mentransmisi filosofi bermainnya, termasuk sistem 3-4-3 yang disukainya kepada para pemain MU, tidak akan menjadi proses yang mulus.
"Saya tahu hari ini bahwa ini liga yang sulit," kata Amorim, yang membawa Sporting meraih gelar juara Portugal musim lalu, kepada Sky Sports.
"Saya pikir para pemain saya terlalu banyak berpikir selama pertandingan. Anda bisa merasakannya. Ketika Anda memulai permainan seperti ini, Anda mencetak satu gol tetapi kemudian Anda harus mengendalikan tempo permainan."
"Kami punya dua cara. Cobalah untuk memenangkan pertandingan dan jangan mengambil risiko apa pun saat ini dan saya jamin tahun depan kami akan mengalami masalah yang sama. Sejak awal, para pemain akan mengalami masalah, terkadang bingung, tetapi kami harus mencari ide-ide baru dan mencoba menjadi lebih baik pada tahun berikutnya."
Ia berjanji akan mempelajari banyak hal tentang para pemainnya, tetapi menegaskan akan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya.
Statistik yang disajikan Opta menunjukkan masalah besar bagi Amorim yang ingin timnya bermain dinamis, bergerak untuk memecah pertahanan lawan. Para pemain MU hanya berlari sejauh 102 km saat melawan Ipswich, total terendah kedua mereka musim ini. Pemandangan yang sangat kontras dengan tim Sporting asuhan Amorim sebelumnnya yang berlari kencang dan berenergi tinggi ketika mengalahkan Manchester City di Liga Champions, awal bulan ini.
"Mereka sedikit bingung, tetapi kami baru berlatih selama dua hari. Kami harus memahami data untuk melihat apa yang terjadi dalam permainan. Kami harus jauh lebih baik secara fisik," ujar Amorim.
Amorim menyampaikan pendapatnya dengan fasih saat berbincang dengan para analis Sky Sports. Namun ia menyatakan akan lebih senang jika pembicaraan tersebut dapat diakhiri agar ia dapat fokus hanya untuk membantu MU mendaki papan klasemen dari posisi ke-12 saat ini.
"Pekan ini saya berbicara lebih banyak dibandingkan empat tahun saya bersama Sporting. Jika Anda berbicara terlalu banyak dan tidak menang, itu akan sangat sulit bagi semua orang. Saya ingin bekerja dengan para pemain saya dan tidak lebih, tetapi saya mengerti bahwa ini adalah permainan yang berbeda di sini," kata Amorim.