Hamas Buktikan Diri Masih Kuat, Bunuh dan Lukai Tentara Israel 10 Lebih
Hamas terus melakukan perlawanan
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY— Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah menyergap sebuah pasukan Israel di Beit Lahiya, sementara sebuah surat kabar Israel mengatakan bahwa tentara Israel sedang berusaha untuk meratakan kamp pengungsi Jabalia dan menyelesaikan rencananya untuk menggusur warga Palestina dari Jalur Gaza utara.
Dikutip dari Aljazeera, Senin (25/11/2024), dalam sebuah pernyataan di Telegram, brigade tersebut mengatakan bahwa para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel yang terdiri dari 10 tentara di sebuah rumah di dekat Masjid Taiba di pusat Beit Lahia, membunuh dan melukai mereka dengan senapan mesin dan granat.
Brigade Al-Qassam juga mengumumkan bahwa mereka menargetkan sebuah tank Merkava Israel dengan peluru anti-peluru "Al-Yasin 105" di jalan yang sama.
Penyergapan di Beit Lahia ini menyusul serangkaian operasi yang dilakukan oleh Brigade Al-Qassam dalam beberapa hari terakhir di Jalur Gaza utara dan selatan, di mana tentara Israel terbunuh dan terluka.
sementara faksi-faksi perlawanan Palestina mengumumkan melakukan operasi-operasi berkualitas terhadap tentara penjajah, terutama sebuah operasi kendaraan di Rafah dan satu lagi di Jabalia di Jalur Gaza utara.
Dikutip dari Aljazeera, Kamis (23/11/2024), tentara Israel mengakui bahwa seorang perwira di Brigade Nahal terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan dan dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Hal ini terjadi ketika tentara Israel mengatakan bahwa mereka meledakkan 300 bangunan di Jabalia untuk menargetkan personelnya, dan bahwa mereka terus menghancurkan infrastruktur dan menemukan senjata-senjata perlawanan di daerah tersebut.
BACA JUGA: Pertempuran Sengit Dramatis 2 Pejuang Hizbullah Bantai Belasan Tentara Elite Israel
Mereka juga menggempur Kota Rafah dan Abasan, sebelah timur Khan Younis, di Jalur Gaza selatan.
Operasi yang kompleks
Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan bahwa pihaknya melakukan operasi yang kompleks terhadap pasukan penjajah di dekat persimpangan Menara Awad di Rafah, termasuk menembaki tentara dan menargetkan kendaraan militer
Operasi tersebut termasuk menembak mati empat tentara dengan senapan Ghoul, memastikan bahwa dua di antaranya tewas seketika, dan menargetkan sebuah tank Merkava yang datang untuk menyelamatkan para korban dengan rudal "Al-Yasin 105" dan membakarnya.
Dia menambahkan bahwa sebuah buldoser militer maju untuk mengambil tank yang terbakar, yang ditargetkan oleh pejuang Qassam dengan rudal Al-Yasin 105, dan helikopter Israel mendarat di daerah tersebut untuk mengevakuasi korban tewas dan terluka.
Di Jabaliya di Jalur Gaza utara, Al-Qassam mengumumkan bahwa seorang tentara Israel terbunuh dan terluka oleh rudal TPG setelah mereka membarikade diri mereka sendiri di sebuah rumah di Jalan Al-Saftawi, sebelah barat kota.
Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengatakan bahwa mereka dan Brigade Nasser Salah al-Din bersama-sama menggempur pusat komando Israel di Juhr al-Dik di Jalur Gaza tengah.
Sementara itu, saksi mata mengatakan bahwa pasukan pendudukan meledakkan rumah-rumah di daerah Al-Saftawi, sebelah barat kamp pengungsi Jabalia dan beberapa daerah di Beit Lahia.
Sejak 5 Oktober lalu, tentara Israel telah melakukan operasi militer berskala besar di Jalur Gaza utara, yang sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 2.300 warga Palestina gugur sebagai syuhada dan mengungsi ke Kota Gaza di selatan.
Rencana penggusuran
Sementara itu, surat kabar Haaretz mengutip pejabat senior Israel yang mengatakan bahwa tentara Israel menuntut penduduk di bagian utara Jalur Gaza untuk mengosongkan rumah mereka, meskipun tentara Israel membantah telah menerapkan rencana para jenderal di Jalur Gaza utara.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa tentara Israel secara sistematis meratakan bangunan-bangunan yang tersisa di kamp pengungsi Jabalia.
BACA JUGA: Reaksi Trump Ketika Mengetahui Warga Israel yang Disandera Hamas Ada yang Masih Hidup
Ditambahkan bahwa area kamp Jabalia tidak lagi layak huni.
Haaretz mencatat bahwa citra satelit baru-baru ini menunjukkan kehancuran yang luas yang disebabkan oleh operasi darat dan pengeboman udara Israel di kamp Jabalia.
Aljazeera telah mendapatkan foto-foto yang menunjukkan kehancuran yang meluas di kamp tersebut.
Agresi Israel di Jalur Gaza utara terutama menargetkan kamp pengungsi Jabalia dan Ben Lahia, tempat perlawanan Palestina menghadapi serangan tersebut.