Usai Pilkada, Kemenag Ajak Warga Aceh Jangan Terpecah: Lebih Baik Ngopi

Warga Aceh diminta jangan sampai terpecah-belah dan saling dendam.

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Pilkada Aceh (Ilustrasi)
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyerukan kepada masyarakat untuk menghindari perpecahan setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dan menjaga persaudaraan antar-sesama.

Baca Juga


Kepala Kanwil Kemenag Aceh Azhari di Banda Aceh, Rabu (27/11/2024), mengatakan masyarakat untuk senantiasa menjaga persatuan, persaudaraan, dan saling menghargai perbedaan sikap politik.

Menurut dia, Pilkada merupakan pesta demokrasi, ajang mencari dan menentukan pemimpin daerah yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Karena itu, perbedaan pilihan saat pesta demokrasi merupakan hal yang wajar dan tidak perlu diributkan.

"Perbedaan itu adalah hal yang sangat lumrah, bahkan sebuah keniscayaan, namun yang paling penting adalah kita hadirkan suasana tenang dan damai, saling menghargai perbedaan tersebut dan kita tetap fokus menjaga persaudaraan dan persatuan," ujarnya.

Azhari mengingatkan masyarakat pilkada bukan segala-galanya, hanya kontestasi yang nantinya ada menang dan kalah. Karena itu, jangan sampai masyarakat terpecah-belah dan saling dendam.

Oleh karena itu, lanjut dia, sangat penting untuk menjaga persaudaraan dan memastikan suasana politik tidak merusak persatuan umat. Dia meminta agar menghindari perpecahan, jangan sampaikan karena perbedaan sikap politik persaudaraan tergadai.

"Maka bijak-bijaklah dalam bersikap, hindari fitnah, ujaran kebencian dan selalu waspada kepada pihak yang mengadu domba yang dapat memecahkan persatuan umat,” ujar dia.

 

Azhari juga mengajak warga untuk mengedepankan politik santun agar jangan gara-gara politik maka hilang persaudaraan dan persatuan. Oleh karenanya semua pihak harus menahan diri dari hal-hal yang dapat merusak demokrasi dan persaudaraan.

Kebiasaan masyarakat Aceh saat duduk di warung kopi membahas politik, kata dia, maka harus tetap menjaga etika diskusi politik, lakukan dengan etika yang baik.

"Mari kita fokus pada kemaslahatan bersama dan senantiasa berdoa untuk pemimpin yang adil dan terbaik untuk rakyat dan daerah kita,” ujarnya.

Untuk diketahui pemilihan gubernur/wakil gubernur Aceh 2024 hanya ada dua pasangan yakni nomor urut 1 Bustami Hamzah - M Fadhil Rahmi dan nomor urut 2 pasangan Muzakir Manaf dan Fadhullah.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler