Sambut Tanwir PP Muhammadiyah di Kupang, Tokoh Katolik Kutip Ayat Alquran
Perjuangan Muhammadiyah dinilai selaras dengan Pancasila dan UUD 1945.
REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG — Tanwir dan Milad PP Muhammadiyah ke-112 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 3-6 Desember 2024. Ditunjuknya Kupang sebagai tuan rumah tanwir mendapat sambutan hangat dari tokoh Katolik setempat.
Rektor Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Pater Dr. Philipus Tule, memberikan sambutan penuh kehangatan kepada Muhammadiyah dalam rangka Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112.
Dalam sambutannya, ia mengatasnamakan institusi dan umat yang dilayani untuk menyampaikan salam serta apresiasi terhadap peran besar Muhammadiyah di Indonesia.
“Mengatasnamai Unwira dan Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus serta umat Katolik yang kami layani menyampaikan salam bagi Muhammadiyah yang menyelenggarakan Tanwir dan Milad Muhammadiyah yang ke-112,” ujar dia dilansir dari laman Muhammadiyah.
Sebagai tokoh Katolik yang memiliki hubungan erat dengan banyak sahabat Muslim dan mitra kerja di bidang keilmuan, Pater Tule mengapresiasi kontribusi besar Muhammadiyah yang telah konsisten memperjuangkan keadilan sosial.
Pater Tule menyebutkan, perjuangan Muhammadiyah sangat selaras dengan semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, yang menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan sumber daya alam demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai seorang tokoh Katolik yang memiliki banyak kolega Muslim, Tule mengungkapkan, pihaknya menyambut gembira kehadiran Muhammadiyah di Kupang.
"Kami menyambut gembira kehadiran Muhammadiyah di negeri tercinta ini, yang telah mengabdi untuk umat dan bangsa sesuai dengan semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 yang senantiasa memperjuangkan kehadiran sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang senantiasa beramal agar bumi dan air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” tuturnya.
Pater Tule juga mengaitkan semangat perjuangan tersebut dengan ajaran Alquran dalam Surat Saba ayat 15, yang menyebutkan bahwa “negerimu adalah negeri yang baik, dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Pengampun.”
“Perjuangan ini pun sesuai dengan amanat Al-Quran dalam Surat Saba ayat 15 yang mengatakan bahwa ‘Negerimu adalah negeri yang baik, dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Pengampun, atau baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.’ Oleh karena itu, kita semua patut syukuri kehadiran Muhammadiyah selama 112 tahun yang membina iman umat agar senantiasa mengelola dan memanfaatkan alam ini demi kesejahteraan semua umat secara adil dan merata baik di tingkat pusat maupun daerah dan lokalitas yang marjinal,”jelas dia.