Din Optimistis Prabowo Mampu Wujudkan Kesejahteraan Guru
Presiden Prabowo dinilai berkomitmen pada kerakyatan, termasuk guru.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk peningkatan kesejahteraan guru menuai pujian.
Prof Din Syamsuddin menilai, Kepala Negara telah melakukan gebrakan yang signifikan dengan menetapkan tambahan satu kali gaji pokok untuk guru berstatus aparat sipil negara (ASN) dan Rp 2 juta untuk guru non-ASN.
Menurut ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2015 itu, keputusan Presiden Prabowo patut disyukuri dan diapresiasi. Sebab, kebijakan ini menjadi kabar baik di tengah upaya menghadirkan kesejahteraan untuk para guru.
"Masalah Indonesia selama ini adalah perlakuan terhadap guru dan buruh buruk dan tidak berkeadilan. Presiden sebelumnya terkesan tidak peduli dan abai terhadap janji-janji politik sewaktu pilpres (pemilihan presiden)," ujar Din Syamsuddin kepada Republika, Senin (2/12/2024).
Mantan Direktur Center for Policy and Development Studies (CPDS) itu mengatakan, Presiden menganut prinsip ekonomi kerakyatan, seperti diamanatkan oleh Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Prabowo juga dinilai mengikuti komitmen ayahnya yang juga seorang begawan ekonomi, Prof Soemitro Djojohadikusumo (1917-2001).
"Oleh karena itu, saya berkeyakinan, Presiden Prabowo Subianto akan bersungguh-sungguh menerapkan janji-janjinya, terutama untuk mengatasi kemiskinan, memberantas korupsi, dan menegakkan kedaulatan rakyat," ucap Din.
Presiden Prabowo menghadapi tantangan yang tidak kecil, termasuk di internal pemerintahan. Menurut Din, ada "beban politik" (political liability) dari sejumlah pembantu dekatnya, baik lantaran kapasitas maupun integritas mereka. Selain itu, lanjut tokoh Muhammadiyah ini, pengaruh kaum oligarki tampaknya akan menjadi pengganggu yang serius terhadap roda pemerintahan kini.
Din berharap, Prabowo dapat mengatasi setiap masalah dan tantangan yang ada dalam lima tahun ke depan. Bila sukses menunaikan janji-janji politiknya, Ketua Umum Partai Gerindra ini akan menoreh catatan emas dalam sejarah kebangsaan Indonesia.
"Jika tidak, maka kecemasan banyak pihak bahwa beliau hanyalah pelanjut perusakan sistematis Indonesia akan menjadi kenyataan. Jika itu terjadi, para kaum kritis akan tetap menyuarakan kebenaran. Saya sendiri, akan bersama gerakan kebenaran untuk itu," kata Din.
"Sebagai sahabat lama Bapak Prabowo Subianto, saya berpendirian: sahabat yang baik adalah yang tidak segan mengatakan yang baik walau pahit," ujar dia.