Kasus Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Psikolog Singgung Bahaya Medsos Bagi Anak

Reza memandang akses anak terhadap gawai dan medsos perlu ditinjau ulang.

Rizky Suryarandika/Republika
Situasi TKP pembunuhan oleh remaja berinisial MAS di Perumahan Taman Bona Indah, Cilandak, Jakarta Selatan pada Ahad (1/12/2024).
Rep: Rizky Suryarandika Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Forensik dari Universitas Indonesia, Reza Indragiri mengamati perkara anak membunuh ayah kandung dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Reza menduga pembunuhan itu dapat terjadi karena faktor hubungan pertemanan atau orangtua.

Baca Juga


Reza menyoroti pembunuhan ini yang dilakukan oleh anak berinisial MAS yang masih berusia 14 tahun. "Kalau mengacu pada hasil studi memang faktor dominan dua yaitu relasi pertemanan dan orangtua," kata Reza dalam keterangannya pada Senin (2/12/2024).

Atas kejadian ini, Reza memandang akses anak terhadap gawai beserta media sosial (medsos) perlu ditinjau ulang. Reza khawatir konsumsi informasi yang salah dapat mengganggu kondisi anak.

"Masuk akal kalau saat ini kita harus hati-hati beri akses anak terhadap gawai dan medsos. Kalau larangan nggak mungkin paling nggak kontrol diperketat," ujar Reza.

Reza mencontohkan sudah ada kebijakan di Australia soal larangan media sosial bagi orang berusia di bawah 19 tahun. "Kebijakan serupa perlu nggak di Indonesia? Silakan didiskusikan. Tapi msauk akal kalau kita peduli bahaya medsos dan gawai," ujar Reza.

Reza khawatir kalau gawai menjadi pintu masuk informasi menyesatkan bagi anak. Hal semacam itu dapat menjadi pengaruh buruk dalam perkembangan anak.

"Karena boleh jadi sumber informasi yang salah, info tentang kekerasan dan proses adaptasi yang keliru datangnya tumpah ruah dari medsos. Kita tak ingin ini mendisrupsi anak," ujar Reza.

Diketahui, MAS sudah diringkus oleh petugas keamanan perumahan dan diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Dalam penyisiran tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan pisau dapur dengan gagang kayu sebagai barang bukti.

Dalam aksi kejinya pada Sabtu (30/11/2024), MAS menghabisi nyawa ayah bernama Argadipa (40 tahun) dan neneknya Ruth Megawati (69 tahun). Sedangkan Ibu pelaku atas nama Mitha (40 tahun) terluka dalam kejadian itu dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Kejadian ini terungkap ketika petugas keamanan memperoleh informasi ada pembacokan di rumah Blok B6 Nomor 12. Petugas lalu mengecek lokasi mendapati Mitha bersimbah darah.

Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa secara bertahap anak berinisial MAS (14) yang menusuk ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69) hingga tewas serta melukai ibunya AP (40) di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Sabtu (30/11/2024) dini hari WIB. MAS sudah bisa berkomunikasi dan mengaku menyesal secara mendalam.

"Tentunya nanti pemeriksaan dan pendalaman kita lakukan secara bertahap. Kami akan memakai psikolog anak dari Apsifor," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal di Jakarta, Ahad (1/12/2024).

Ade mengatakan sampai saat ini belum ada kesimpulan yang membuat pelaku melakukan pembunuhan. Menurut dia nanti yang menyimpulkan ahlinya di antaranya psikolog anak, kemudian juga ahli-ahli yang lain.

Dalam penyidikan ini, Kepolisian akan menggunakan aturan peradilan anak seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. Petugas juga akan melibatkan psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan pembunuhan padahal di keluarganya dia sangat disayang. Ia mengatakan tadi pelaku juga sangat sedih dan menunjukkan rasa penyesalan yang sangat mendalam.

"Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," kata Ade menirukan ucapan pelaku.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler