Sebut Harga Tiket Turun dan Stok Pangan OK, Ini Menteri yang Dipuji Prabowo

Presiden mengakui kerjasama tim di kabinetnya berjalan mulus.

Biro Pers Istana
Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12/2024). Dalam kesempatan tersebut Presiden menyampaikan hasil lawatannya ke luar negeri beberapa waktu lalu, kinerja KMP yang telah membawa dampak positif serta pilkada yang telah berjalan baik dan aman.
Red: Stevy maradona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memuji para pembantunya yang ia nilai bekerja baik dalam 45 hari pemerintahannya. Hal ini disampaikan Prabowo di pidato pembukaan Sidang Kabinet, Senin (2/12/2024) yang disiarkan pemerintah. Prabowo dalam sidang kabinet membahas sejumlah hal yang sudah ia capai, di dalam negeri termasuk hasil kunjungan ke luar negerinya. 


Presiden bahkan sampai menyebut tiga kali Menteri BUMN. Pertama, Prabowo memuji kekompakan menterinya dalam hal menurunkan harga tiket pesawat untuk jangka waktu akhir tahun. Ia mengatakan, permintaan penurunan harga tiket pesawat itu memang tidak lazim. Karena umumnya justru berkebalikan. Harga tiket pesawat di akhir Desember pasti naik.

“Terima kasih Menteri Perhubungan, dan semua menteri. Menteri BUMN! Terima kasih! Ini kerjasama tim yang baik di antara kita,” kata Presiden. Penurunan tiket pesawat diumumkan pekan lalu oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, menanggapi keluhan konsumen soal tetap tingginya harga tiket penerbangan lokal Indonesia. 

Pemerintah berkoordinasi antara Menhub Dudi Purwagandhi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri untuk menurunkan harga tiket pesawat lokal. Koordinasi terutama melihat di pengelolaan bandara, yang di bawah BUMN Angkasa Pura 1 dan 2, perpajakan, hingga kepada komponen BBM avtur.

Presiden Prabowo melanjutkan, ia juga memuji kerjasama tim di sektor pangan. Prabowo mendapat laporan pangan yang menurut dia sangat menggembirakan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan produksi pangan nasional naik. Cadangan pangan diklaim terbesar selama beberapa tahun terakhir. Presiden menyebut cadangan dua ton, yang kemungkinan besar adalah cadangan beras di Gudang Bulog.

Mendengar paparan pangan itu, Presiden bahkan berani mengatakan pada tahun depan Indonesia tidak akan impor beras. Sebelumnya pada 2024 Indonesia melakukan impor beras besar-besaran untuk stok cadangan maupun di pasar, mengingat situasi iklim yang tidak ramah bagi produksi beras. Total impor beras tahun ini mencapai 2,9 juta ton berasal dari Vietnam, Thailand, Pakistan, Kamboja, dan Myanmar. 

“Ini akibat kerja keras saudara-saudara. Apresiasi saya kepada Mentan dan tim. Bulog, Badan Pangan Nasional! Semua unsur! Menteri BUMN, dan yang ada di bawah pengawasan Menteri BUMN! Terima kasih!” kata Presiden memuji.

Presiden menekankan, bahwa pangan Indonesia setahun ini menghadapi tantangan yang tidak ringan, karena persoanal geopolitik. Urusan geopolitik, kata Kepala Negara, amat memengaruhi ke masalah pangan. Kalau terjadi krisis, negara-negara yang biasanya langganan ekspor pangan ke Indonesia, akan menghentikan ekspor nya, untuk konsumsi dalam negeri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler