1.749 Orang Terdampak Bencana di Sukabumi, 2 Orang Meninggal dan 6 Orang Hilang

Sementara korban hilang bertambah dari 4 menjadi 6 orang.

ANTARA FOTO/Iman
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan korban hilang akibat bencana banjir, longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi pada tanggal 3 dan 4 November terus bertambah. Total sementara korban hilang bertambah dari 4 menjadi 6 orang.

Baca Juga


Pranata Humas Ahli BPBD Hadi Rahmat mengatakan, jumlah korban hilang bertambah dari 4 orang menjadi 6 orang. Petugas gabungan sampai saat ini masih terus melakukan pencarian serta pendataan pada korban bencana. "Iya (bertambah), meninggal dua orang," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).

Ia melanjutkan bencana dan wilayah terdampak pun terus bertambah. Tercatat hingga Kamis (5/12/2024) malam, kejadian bencana longsor mencapai 90 titik, bencana banjir 52 titik, kejadian angin kencang 18 titik dan pergerakan tanah 35 kejadian. "Total bencana 195 kejadian dan kecamatan terdampak mencapai 38 kecamatan," kata Hadi.

Menurut Hadi, sebanyak 744 kepala keluarga (KK) atau 1.749 orang terdampak akibat bencana. Sebanyak 258 orang telah mengungsi dan 365 orang terancam akibat bencana yang terjadi.

Ia mengatakan 216 rumah mengalami kerusakan terdiri dari 154 rumah berat, 21 rumah rusak sedang dan 41 rumah rusak ringan. Selain itu, sejumlah bangunan lainnya mengalami kerusakan. Pihaknya masih mendata kerugian yang disebabkan bencana tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler