Budi Arie Sesumbar Semua Partai Siap Tampung Jokowi Usai Dipecat PDIP
Projo pun siap menampung Jokowi jika nanti menjadi partai politik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Projo Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa banyak partai yang mau menampung Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah resmi dipecat oleh PDIP. Termasuk Projo, jika nantinya menjadi partai politik, akan menampung Jokowi.
"Semua siap menampung Pak Jokowi, semua partai. Terutama Projo, kalau jadi partai," kata Budi Arie sambil tertawa, di Jakarta, Sabtu (7/12/2024), setelah menemani Jokowi menghadiri resepsi pernikahan anak dari Sekjen GK Center.
Budi mengaku tidak membicarakan politik sama sekali saat menemani Jokowi ke acara pernikahan itu. Budi seperti heran ditanyai hal politik oleh wartawan pada hari Sabtu atau akhir pekan.
"Ada Pak Jokowi dan Ridwan Kamil. Tidak ada obrolan (terkait politik), karena ini pernikahan," ujarnya.
Saat ditanya terkait pertemuan Jokowi dengan Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (6/12/2024) malam, Budi mengatakan hal itu bagus karena ada mantan Presiden dan Presiden masih akrab.
"Bagus saja, mantan presiden dan presiden kangen-kangenan," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih. Tidak hanya Jokowi, dia mengatakan Wakil Presiden Periode 2024--2029 Gibran Rakabuming Raka beserta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.
"Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji sebelumnya mengatakan, bakal menerima dengan tangan terbuka jika Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu. Sarmuji menilai Jokowi adalah orang yang merdeka dan bebas menentukan pilihan.
"Bahwa kemudian Pak Jokowi setelah menimbang lalu merenung kemudian menentukan pilihan ke Golkar misalkan, tentu Golkar akan menerima dengan tangan terbuka" kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Sarmuji mengatakan orang biasa saja pun akan diterima secara terbuka oleh Golkar, apalagi seorang mantan Presiden. Menurutnya Jokowi adalah seorang Presiden periode lalu yang diyakini pengaruhnya masih besar di masyarakat.
Selain itu, menurut dia, Partai Golkar juga terbuka jika keluarga dari Presiden Ke-7 Republik Indonesia itu ingin bergabung. Syaratnya, kata dia, anggota yang ingin bergabung harus setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut dia, Jokowi pun memiliki hubungan yang dekat dengan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Namun sejauh ini, belum ada sinyal Jokowi akan segera bergabung dengan Golkar.
"Pasti kalau ada sinyal pak Jokowi mau merapat Golkar, orang-orang dekat kita akan kasih tahu," kata dia.
Berbicara terpisah, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa peluang Jokowi dan keluarganya untuk bergabung dengan Partai Gerindra belum pernah dibahas di internal partainya.
"Saya nggak bisa jawab karena hal ini belum pernah dibahas di dalam partai," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Untuk itu, dia mengaku tidak dapat menjawab pertanyaan apakah Partai Gerindra akan membukakan dirinya untuk Jokowi dan keluarganya bergabung. "Saya tidak bisa mengataskan Partai Gerindra dalam menjawab hal ini," ucapnya.
Meski demikian, dia membenarkan bahwa mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang juga menantu Jokowi telah lebih dulu bergabung sebagai kader Partai Gerindra. Dia menyebut saat mendaftarkan diri untuk berkontestasi pada Pilkada Sumatera Utara 2024, Bobby telah mengantongi kartu tanda anggota (KTA) Partai Gerindra.
"Seingat saya kalau Pak Bobby itu sudah punya KTA Gerindra memang pada waktu mendaftar di Pilgub Sumatera Utara," kata dia.
Jokowi pada Jumat (6/12/2024) malam diketahui berkunjung ke kediaman Presiden Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Jakarta. Pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio menilai kedatangan Jokowi itu sebagai langkah politik untuk meminta suaka pascadirinya dipecat dari PDIP.
“Itu (kunjungan Jokowi ke rumah Prabowo) memang silaturahim. Sebelumnya kan juga Prabowo mengunjungi Jokowi di Solo usai kunker (kunjungan kerja) pertamanya ke Merauke beberapa waktu lalu,” ujar Hendri melalui pesannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (7/12/2024).
Hendri menilai kunjungan Jokowi itu, bukan silaturahmi biasa. Melainkan langkah politik untuk mencari aman dengan meminta perlindungan kepada Prabowo yang saat ini berkuasa di pemerintahan.
“Jokowi malam itu bisa dipersepsikan sedang mencari perlindungan politik bagi dirinya dan keluarganya,” kata Hendri.
Menurut dia, suaka politik ke Prabowo itu bukan cuma untuk Jokowi sendiri. Melainkan juga untuk keturunan dan mantunya yang juga turut dipecat PDI Perjuangan.
“Pertemuan tersebut menggambarkan Jokowi saat ini yang sedang mencari perlindungan Prabowo usai dirinya (Jokowi), dan putranya Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution (menantunya) dipecat dari PDI Perjuangan,” ujar Hendri.
Hendri melihat, upaya Jokowi yang meminta perlindungan Prabowo itu, pun diprediksi bakal membuka situasi politik yang baru. Karena menurutnya, Prabowo saat ini dihadapkan pada dua pilihan.
Pertama dikatakan Hendri, Prabowo akan melihat perlindungan politik terhadap Jokowi dan keluarganya itu untuk menjaga stabilitas politik nasional. Kedua langkah Prabowo yang tak akan bersedia mencampuri urusan di internal PDIP.
Namun, menurut Hendri, apapun jalan yang ditempuh Prabowo, membuka kemungkinan untuk berjumpa dengan Megawati Sukarnoputri. “Prabowo nampaknya akan mengambil sikap pada dua pilihan. Mendengarkan Jokowi terkait kepentingan nasional. Dan mempertimbangkan kedaulatan PDi Perjuangan. Dan nampaknya tidak akan lama lagi kita akan melihat pertemuan antara Presiden Prabowo dan Megawati,” kata Hendri.
Usai pertemuan itu, Prabowo menyampaikan kepada wartawan bahwa Jokowi datang sebagai kunjungan balasan. Karena kata Prabowo, bulan lalu usai dilantik menjadi presiden, dalam kunjungan kerjanya ke wilayah timur, ia sempat singgah ke rumah Jokowi.
Menurut Prabowo dalam kunjungan Jokowi ke Kertanegara-4 itu, tak ada maksud politis. Karena dikatakan dia kunjungan Jokowi itu hanya agenda makan malam biasa. Jokowi pun menyampaikan kepada wartawan, kunjungannya ke Kertanegara-4 hanya sebagai bentuk kerinduannya kepada Prabowo.