Suriah dan Pertanda Kiamat: Armageddon Hingga Turunnya Nabi Isa

Nabi Isa kelak akan turun di Suriah dan lalu membasmi Dajjal.

dok wiki
ILUSTRASI Nabi Isa akan turun di dekat menara sebuah masjid di Damaskus, Suriah atau Syam.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW mengungkapkan rentetan kejadian pada akhir zaman. Semua itu menjadi tanda akan terjadinya hari kiamat.

Baca Juga


Rasulullah SAW menubuatkan, kelak Palestina akan menjadi negeri tempat bertarungnya Nabi Isa dan Dajjal. Sesudah Pendusta Besar itu mati, orang-orang Mukmin akan berjaya hingga berhembusnya angin yang akan mewafatkan semua mereka.

Sebelum menghadapi Dajjal, putra Maryam binti Imran itu akan turun dari langit ke bumi, tepatnya di Kota Damaskus, Suriah.

فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ

“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di Menara Putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya pada sayap dua malaikat.

Bila ia menundukkan kepala, air pun menetes. Ketika ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium aroma badan (Isa AS) melainkan kafir tersebut akan mati. Sungguh, aroma nafasnya (menyeruak) sejauh mata memandang.

Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di Pintu Ludd, dan lalu membunuhnya. Setelah itu, Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga” (HR Muslim no 2937).

Bukan hanya nash-nash Islam, kitab suci Nasrani pun menyebutkan perihal perang akhir zaman. Mereka mengistilahkannya sebagai Perang Armageddon.

 

Wisnu Sasongko dalam bukunya, Armageddon: Peperangan Akhir Zaman, menjelaskan istilah armageddon berasal dari bahasa Yunani. Di kalangan orang Eropa, ini telah menjadi sinonim dalam pembahasan tentang hari akhir dunia.

Di kalangan Muslimin pun, istilah serupa juga dijumpai, yaitu al-Majidun, yang berarti ‘kemuliaan’. Maka, Perang al-Majidun adalah ‘Perang Kemuliaan’. Ini ditemukan dalam beberapa manuskrip yang tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah.

Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina. Namanya adalah gabungan dari har yang dalam bahasa Ibrani berarti gunung dan Mageddon, yakni sebuah kota kuno di wilayah setempat. Kota itu berada di kaki pegunungan Samaria, gunung yang membentang sampai ke Hebron.

“Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo, sebuah kota di Israel di pegunungan Samaria. Nabi Muhammad SAW menyebut peperangan akhir zaman ini sebagai Al Malhamah Al Kubro, suatu huru-hara besar yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena penampakan kuasa Allah untuk membungkam kesombongan orang-orang kafir,” tulis Sasongko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler