Bagaimana Pemberontakan Suriah Memengaruhi Israel-Palestina?
Sebagian kelompok anti-Bashar al-Assad buka peluang rangkul Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Oposisi bersenjata Suriah mengeklaim bahwa rezim Bashar al-Assad telah tumbang. Mengutip laporan Aljazirah, pihak tersebut telah menguasai Damaskus setelah mengambil alih kendali atas Kota Homs.
Dalam wawancara eksklusif dengan media The Times of Israel baru-baru ini, seorang perwira tentara Pasukan Pembebasan Suriah (Free Syrian Army) mengungkapkan situasi pasca-perebutan Ibu Kota.
Times of Israel menulis, Pasukan Pembebasan Suriah adalah koalisi pasukan pemberontak yang umumnya diisi bekas tentara nasional Suriah yang membelot dari rezim al-Assad saat pecahnya perang saudara. Mereka kebanyakan adalah Muslim Sunni, tetapi berhaluan sekuler.
Sejak mula perang saudara, Pasukan Pembebasan Suriah berhasil merebut bagian utara negara tersebut, termasuk Aleppo (Halab). Sejumlah negara Barat dan Teluk Arab, termasuk Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Qatar, mendukungnya. Belakangan, Turki juga turut memberikan dukungan.
"Kami terbuka untuk menjalin persahabatan dengan siapapun di kawasan (Timur Tengah) -- termasuk Israel. Kami tak punya musuh selain rezim al-Assad, Hizbullah, dan Iran," kata perwira Pasukan Pembebasan Suriah yang diwawancarai Times of Israel via sambungan telepon, Jumat (6/12/2024).
Perwira yang diperkirakan berusia 60 tahun ini menambahkan, Pasukan Pembebasan Suriah menyambut gembira operasi militer Israel yang melawan Hizbullah di Lebanon selatan. "Itu sangat membantu kami. Sisanya, biar kami yang urus," ujar dia.
Ia membantah ketika ditanya perihal hubungan antara Pasukan Pembebasan Suriah dan Ankara. Menurutnya, pasukan oposisi rezim al-Assad ini tidak berafiliasi dengan Turki. "Kami independen," ujarnya.
Turki selama ini berusaha melawan kelompok-kelompok Kurdi yang memberontak. Perwira ini mengatakan, selama ini bangsa Kurdi punya hubungan dengan Israel.
"Dan Israel pun peduli dengan bangsa Kurdi. Begitu Suriah dibebaskan (dari rezim al-Assad), hak-hak mereka sebagai warga negara akan kami hormati. Kami bersedia duduk berunding dengan mereka, untuk mencapai kata sepakat," kata dia.
"Jika Israel mau, Israel bisa jadi pemantau jalannya negosiasi ini," tukas perwira Pasukan Pembebasan Suriah tersebut.