Muhammad Ferarri Tepis Label Timnas Indonesia Piala AFF 2024 Sebagai Tim B

Timnas Indonesia akan menghadapi Myanmar pada laga pertama Grup B Piala AFF 2024.

Dok PSSI
Bek timnas Indonesia Muhammad Ferarri.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bek Muhammad Ferarri keberatan atas anggapan timnas Indonesia yang diperkuatnya pada Piala AFF 2024 ini merupakan tim B. Sebab, timnas Indonesia diisi mayoritas pemain muda.

Baca Juga


Pelatih timnas Shin Tae-yong memang memanggil mayoritas pemain U-22 untuk tampil dalam kejuaraan antarnegara Asia Tenggara dua tahunan itu. Bahkan pemain yang paling tua Asnawi Mangkualam baru berusia 25 tahun.

“Yang orang anggap dari pemain tim B seperti itu, bagi saya sendiri, banyak dari para pemain pun main di Liga (1). Mungkin tidak hanya saya, tapi rata-rata pemain dapat menit bermain banyak di liga,” kata Ferarri pada jumpa pers sebelum pertandingan melawan Myanmar, Ahad (8/12/2024) dalam rekaman yang diterima pewarta.

Ia mengingatkan sebagian rekan setimnya berpengalaman bermain di luar negeri. Ia mencontohkan Marselino Ferdinan dan Rafael Struick yang punya banyak pengalaman di Eropa. Keduanya masuk dalam timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2024.

"Itu sangat penting untuk saya dan untuk mendapat pengalaman dari pemain-pemain yang bermain di luar negeri, mungkin itu sangat berguna bagi saya. Saya banyak belajar dari mereka,” kata dia.

Shin mengandalkan mayoritas pemain muda yang sebelumnya mencicipi timnas Indonesia U-22 seperti Arkhan Kaka, M. Rayhan Hannan, Sulthan Zaky hingga Kadek Arel.

Indonesia mengawali perjuangan di Piala AFF 2024 dengan menghadapi Myanmar di Stadion Thuwunna, Yangon, Senin (9/12/2024) malam WIB. Setelah itu, Ferarri dkk menjamu Laos pada 12 Desember, bertandang ke Vietnam pada 15 Desember, dan menutup fase grup dengan menjamu Filipina pada 21 Desember.

Sepanjang sejarah pertemuan antara Indonesia dan Myanmar, tim Garuda memiliki catatan head to head yang lebih dominan dengan sembilan kemenangan, tiga kali imbang, dan empat kali kalah sejak 1996.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler