Menag Nasaruddin Bandingkan Antrean Haji di Indonesia dan Malaysia

Antrean haji di Indonesia paling lama 48 tahun, di Malaysia menunggu 149 tahun.

Antara/HO-Kemenag
Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar.
Rep: Muhyiddin Yamin Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar membandingkan jumlah antrean haji di Indonesia dengan Malaysia. Menurut dia, jumlah calon jamaah haji yang mengantre antara di Indonesia dan Malaysia hampir sama.

Baca Juga


Dia mengatakan, populasi umat Islam di Malaysia itu hanya 20 juta atau 63,5 persen dari total penduduknya. Tetapi, antrean di negeri jiran jauh melebihi Indonesia.

"Tapi kalau kita bandingkan jumlah calon jamaah hajinya yang ngantre itu hampir sama dengan Indonesia," ujar Prof Nasaruddin saat sambutan dalam acara 'BPKH Annual Meeting and Banking Award 2024' di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024) malam WIB.

Dia mengatakan, jumlah calon jamaah haji di Indonesia saat ini berjumlah 5,4 juta orang. Sementara, di Malaysia ada sekitar 3,9 juta orang. "Sedangkan di Malaysia itu kalau jumlahnya 3.901.215, berarti membutuhkan datar tunggunya itu 149 tahun," ucap imam besar Masjid Istiqlal tersebut.

Di Indonesia, lanjut Nasaruddin, masa tunggu calon jamaah haji itu 48 tahun. Hal itu sangat jauh jika dibandingkan dengan Malaysia. "Di Bantaeng hanya 48 tahun. Itu yang paling tinggi sekarang daftar tunggu di Indonesia, 48 tahun. Tapi di Malaysia harus menunggu 149 tahun," kata Nasaruddin.

Menurut Nasaruddin, kondisi di Malaysia jauh lebih rumit. "Berarti hajinya mereka itu harus bisa tuntas tahun 2100-sekian. Jadi gak tahu bagaimana manajemennya Malaysia," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler