Australia Tolak Masuk 2 Tentara Israel, Tanyakan Apakah Mereka Terlibat Genosida

Hal itu terjadi di tengah meningkatnya kesadaran internasional tentang genosida.

ANSA
Aktivis Jaringan untuk Gaza membentangkan spanduk sepanjang dua puluh meter dengan tulisan Hentikan Genosida dan selusin paket berdarah yang mewakili bantuan Gaza, dalam protes terhadap apa yang mereka sebut Kekerasan genosida Israel, di Piazza Plebiscito di pusat Naples, Italia, Ahad (3/3/2024).
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia menolak masuk dua tentara Israel. Keduanya diminta mengisi dokumen mengenai peran mereka dalam kejahatan perang.

Baca Juga


Peristiwa itu terjadi di tengah meningkatnya kesadaran internasional mengenai genosida yang dilakukan tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza.

Dilansir di Middle East Monitor, Ahad (15/12/2024), menurut surat kabar Israel Ynet News, dua saudara kandung Israel, Omer Berger yang berusia 24 tahun dan Ella Berger yang berusia 22 tahun mengajukan visa ke Australia dua bulan lalu bersama dengan anggota keluarga mereka.

Sementara permohonan visa anggota keluarga lainnya disetujui dengan cepat, Omer dan Ella diminta melengkapi formulir setebal 13 halaman yang diminta dari personel militer yang bertempur dalam konflik. Mereka berdua saat ini bertugas di militer pendudukan Israel.

Formulir tersebut dilaporkan berisi pertanyaan mengenai keterlibatan mereka dalam kekerasan fisik atau psikologis, peran mereka sebagai penjaga atau pejabat di fasilitas penahanan, dan apakah mereka telah berpartisipasi dalam kejahatan perang atau genosida.

 

Baik Omer maupun Ella Berger tidak menerima tanggapan apa pun dari otoritas Australia sebelum keberangkatan mereka yang dijadwalkan. Menurut laporan, ini menyebabkan saudara perempuan tersebut kembali ke Israel sementara saudara laki-lakinya tetap berada di Thailand sambil menunggu tanggapan.

Insiden ini terjadi di tengah seruan untuk meminta pertanggungjawaban tentara pendudukan Israel atas kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia di Jalur Gaza yang terkepung. Pejabat pemerintah dan militer Israel menghadapi tuduhan genosida di pengadilan internasional termasuk Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Australia tampaknya telah menjauhkan diri dari persepsi bahwa mereka sedang meneliti personel militer Israel dan peran mereka dalam genosida Gaza.

Menurut Departemen Dalam Negeri Australia, tidak ada perlakuan khusus yang diberikan kepada warga negara Israel selama konflik yang sedang berlangsung. Seorang juru bicara dilaporkan menyoroti bahwa 11 ribu visa untuk warga Israel telah disetujui selama setahun terakhir.

Australia bersikeras bahwa formulir yang panjang tentang kejahatan perang hanyalah prosedur rutin yang terkadang diminta untuk pengajuan individu.

Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler