Jelang Nataru, Simulasi Contra Flow Dilakukan di Tol Cipali

Diprediksi 1,8 juta kendaraan akan melintasi ruas Tol Cipali pada periode Nataru 2024

Dok Humas Tol Cipali
Astra Tol Cipali bongkar ex-Gerbang Tol Palimanan Utama di KM 188 ruas Tol Cipali.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--Persiapan menghadapi arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 terus dilakukan oleh pihak Astra Tol Cipali. Salah satunya dengan melakukan simulasi contra flow untuk mengantisipasi adanya kepadatan arus lalu lintas.

Baca Juga


Pelaksanaan simulasi contra flow itu dilakukan Astra Tol Cipali bersama Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jabar, Kamis (19/12/2024). Kegiatan simulasi tersebut dilakukan di KM 0 – KM 4 akses gerbang tol Kertajati Utama ruas Tol Cipali.

Operations Management Department Head, Astra Tol Cipali, Prayogi Setyo Pratomo mengatakan, sebagai ruas tol terpanjang di Transjawa, pihaknya memprediksi 1,8 juta kendaraan akan melintasi ruas Tol Cipali pada periode Nataru 2024/2025. ‘’Terdekat, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Sabtu, 21 Desember 2024, dengan estimasi 123 ribu kendaraan yang melintas,’’ ujar Prayogi.

Prayogi menjelaskan, simulasi contra flow itu merupakan salah satu bentuk pelatihan kesiapan petugas dalam mengurai kepadatan kendaraan di lapangan. Diharapkan petugas sudah siap jika manajemen rekayasa lalu lintas itu diterapkan.

Tak hanya itu, sebagai upaya penguraian lalu lintas, Astra Tol Cipali juga menerapkan pembatasan angkutan barang pada arus mudik dan arus balik Nataru 2024/2025.

Sustainability Management & Corporate Communications Dept Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo, menjelaskan, aturan pembatasan angkutan barang itu diberlakukan pada 20-22 Desember 2024 pukul 00.00 – 24.00 WIB dan 24 Desember 2024 pukul 00.00 – 24.00 WIB.

Selain itu, 26 Desember 2024 pukul 06.00 WIB hingga 29 Desember 2024 pukul 24.00 WIB serta 1 Januari 2025 pukul 06.00 WIB - 24.00 WIB.

Adapun angkutan barang yang dibatasi itu adalah mobil barang dengan tiga sumbu atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, mobil barang dengan kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan. ‘’Pembatasan tidak berlaku pada angkutan BBM, hantaran uang, hewan ternak, pakan ternak, pupuk, keperluan penanganan bencana alam, sepeda motor mudik gratis/balik gratis serta bahan pokok,’’ katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler