Spanduk Kontroversial 'Yesus Bukan Tuhan' Dicopot dari Masjid Lekki

Kontroversi ini juga menghidupkan kembali diskusi tentang toleransi beragama.

punchng.com
Spanduk bertuliskan Yesus Bukan Tuhan di Masjid Lekki
Rep: Fuji Eka Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,LAGOS -- Sebuah spanduk yang dipajang di pintu gerbang Masjid Raya Lekki di Negara Bagian Lagos, Nigeria, yang memicu perdebatan dan kecaman di media sosial, telah dicopot.

Baca Juga


Hal ini dikonfirmasi pada Rabu (18/12/2024) oleh seorang anggota komunitas Muslim Lekki yang diidentifikasi sebagai Tunde Alabi, dalam sebuah video yang dibagikan secara online.

“Nama saya Tunde Alabi. Saya melihat ada spanduk di depan masjid kami yang menimbulkan kontroversi. Saya mengirim pesan ke komite masjid, dan mereka memberi tahu saya bahwa spanduk tersebut telah dicopot. Saya datang ke sini secara pribadi untuk mengeceknya, dan saya bisa memastikan bahwa spanduk tersebut telah dicopot," ujar Alabi dikutip dari laman Punchng.com, Jumat (20/12/2024)

Spanduk tersebut bertuliskan, “Yesus Kristus bukanlah Tuhan. Dia adalah seorang Nabi dan Utusan Allah!” juga merujuk pada Alquran Surat Ke-5 Ayat 72.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Sungguh, telah kufur orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itulah Almasih putra Maryam.” Almasih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil, sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu!” Sesungguhnya siapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya ialah neraka. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu. (QS Al-Maidah Ayat 72)

Alabi menambahkan, hal itu sebenarnya telah dihapus seperti yang Anda lihat. 

 

"Anda dapat melihat spanduk lain ini dan spanduk yang dicopot itu seharusnya ada di sini di belakang saya. Sebenarnya, saya tidak berbicara atas nama masjid. Saya berbicara atas nama pribadi," kata Alabi.

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa spanduk tersebut telah dicopot, jadi coba saya lihat. Saya minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tetapi spanduk tersebut sudah dicopot. Terima kasih. Jadi tanggal ini adalah 18 Desember 2024 dan sekitar pukul 18.00. Terima kasih,” jelasnya.

Pesan di spanduk tersebut, yang dengan cepat menjadi viral, memicu reaksi panas di dunia maya. Beberapa pengguna mengutuknya sebagai tindakan yang tidak menghormati agama Kristen dan menghujat, sementara yang lain membela pernyataan tersebut sebagai representasi faktual dari kepercayaan Islam.

Seorang aktris Nigeria, Wumi Tuase, menyatakan ketidaksetujuannya. “Saya merasa sangat aneh bahwa Masjid Raya Lekki memiliki ini di depan pintu gerbang mereka.” 

Demikian pula, seorang pengguna, Fisayo Ojabodu, menulis di Twitter, “Spanduk itu tidak menghormati agama orang lain dan menyebarkan agenda yang bodoh.”

 

Pengguna media sosial lain, Adesuwa, menggambarkan pesan tersebut sebagai penistaan agama.

Namun, beberapa orang mendukung isi spanduk tersebut. Salah satu komentator, Olawale, berkomentar, “Pesan di spanduk itu benar.”

Pengguna lain, Abdul'fattah Muhdl'awwal menambahkan, “Yesus sendiri tidak pernah mengatakan bahwa dia adalah Tuhan. Kutipan dalam spanduk itu adalah fakta dan bukan penghujatan.”

Kontroversi ini juga menghidupkan kembali diskusi tentang toleransi beragama dan kebebasan berekspresi di Nigeria.

Seorang pengguna, Christ The Lighthouse, mendesak umat Kristiani untuk tetap damai, dengan menyatakan, “Tuhan dan juru selamat kita menerima kritik, reaksi keras, penolakan, dan bahkan penghinaan hingga kematian. Injil tidak pernah melalui kekerasan, perang, paksaan, atau propaganda.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler