Prabowo Sempat Temui Presiden Palestina di Kairo Bahas Gaza

Prabowo menekankan negara-negara Muslim harus kuat untuk mendukung Palestina.

WAFA
Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kairo, Kamis (19/12/2024).
Rep: Frederikus Bata/Fitriyan Zamzami Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Kamis di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Ekonomi Berkembang Delapan alias Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D8 di Kairo. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Abbas memberi penjelasan kepada Presiden Subianto mengenai perkembangan terkini di Palestina.

Baca Juga


Khususnya agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki, dan meningkatnya insiden pembunuhan dan serangan militer di kota-kota Palestina dan kamp pengungsi.

Kantor berita WAFA melansir, mereka juga membahas perluasan pemukiman Israel yang terus berlanjut dan pelanggaran terhadap situs-situs suci, khususnya di Yerusalem.

Presiden Abbas menegaskan kembali komitmen kepemimpinan Palestina terhadap upaya politik dan diplomatik yang berkelanjutan di forum internasional untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Dia menekankan pentingnya implementasi resolusi Majelis Umum PBB mengenai pendapat penasihat Mahkamah Internasional, yang menyerukan diakhirinya aktivitas pendudukan dan pemukiman Israel.

Presiden juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Indonesia yang tak tergoyahkan terhadap perjuangan Palestina di platform internasional dan memuji solidaritas yang berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto hadir di kairo untuk berbicara di KTT D8. Forum tersebut mulai digelar sejak Kamis (19/12/2024) di Kairo. Salah satu yang disinggung Prabowo Indonesia yakni terkait Ekonomi Halal. "Kita juga harus menciptakan halal value chain melalui jaringan ekonomi halal yang diperkuat," kata Prabowo yang diputara lewat video conference, disiarkan di acara Media Briefing dan Talkshow Ekspor Produk Halal, di Jakarta, Jumat (20/12/2024).


Prabowo menegaskan, D8 lebih dari sekadar blok ekonomi, namun juga gerakan negara-negara berkembang. Ia mengajak semua anggota D8 untuk terus mengadvokasi tatanan global yang lebih adil berdasarkan hukum internasional, inklusivitas, keadilan dan kemakmuran bersama.

Untuk mencapai hal itu, diperlukan representasi yang lebih besar dari negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan. Oleh karenanya, persatuan sesuatu yang menjadi keharusan. "Kita harus bekerja sama untuk bersatu. Kita harus meninggalkan perbedaan-perbedaaan kita. Kita harus mencari kebaikan yang lebih besar bagi rakyat kita," ujar Prabowo.

Tanpa persatuan, integrasi, negara-negara selatan (berkembang) akan lemah. Jika lemah mudah diekpoitasi oleh yang lebih kuat. Menurutnya, sejarah sudah menunjukkan hal itu.

Indonesia menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat D8. Prabowo mengajak semua melihat belajar dari situasi geopolitik saat ini. "Tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan, kita tidak akan kuat. Kita katakan kita mendukung Palestina, tetapi jika kita lemah bagaimana kita mendukung Palestina? Oleh karena itu, mari kita manfaatkan kolaborasi ini. Kita  harus mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Presiden RI.

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, Prabowo juga mengajak anggota D8 bekerja sama membentuk kekuatan industri dan teknologi. "Kita harus menjadikan dunia Muslim sebagai dunia yang makmur, mengatasi kemiskinan. Mari kita bersatu untuk menjadikan D8 sebagai katalisator perubahan positif, menjadi pejuang bagi aspirasi negara-negara selatan dan bagi umat Muslim," ujar Presiden RI, menambahkan.

Ia menilai D8 merupakan sebuah bentuk kolaborasi strategis dalam upaya menuju kemakmuran bersama. Prabowo juga mengajak anggota D8 memanfaatkan ekonomi biru secara maksimal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler