Presiden Prabowo Tekankan D-8 tak Boleh Terpecah untuk Bela Palestina-Lebanon

Presiden Prabowo optimistis Palestina akan selalu didukung untuk menjaga kedaulatan.

Setkab
Presiden RI Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (17/12/2024).
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan bahwa forum Developing Eight (D-8) tidak boleh terpecah belah dan harus menjaga persatuan untuk dapat membela kemerdekaan Palestina dan Lebanon.

Baca Juga


"Mari kita lihat realitanya. Kita harus bekerja sama untuk memiliki kooperasi yang erat di antara kita, kita harus bekerja keras untuk memiliki satu suara dan tidak boleh terpecah belah. Devide et impera, itu adalah hukum imperialisme dan untuk ribuan tahun kita telah terpecah," kata Prabowo dalam sesi membahas Palestina dan Lebanon di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 D-8 yang berlangsung di Mesir seperti dipantau dari siaran langsung di Jakarta, Kamis malam.

Prabowo mengutarakan pendapatnya mendukung persatuan berkaca dari realita bahwa D-8 memiliki anggota yang merupakan negara-negara dengan populasi Muslim terbanyak secara global. Persatuan dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seharusnya mampu berdampak dan mendorong di kancah global khususnya dalam hal kemerdekaan Palestina dan menjaga kedamaian di Lebanon.

Namun dengan jumlah Muslim di dunia yang saat ini mencapai 25 persen, Prabowo menyebutkan dukungan untuk kedua negara itu mendapatkan haknya sebagai negara berdaulat belum bisa dicapai karena masih adanya perpecahan di antara umat Muslim di negara-negara lain.

"Kita lihat Sudan, pemimpin Muslim melawan pemimpin Muslim. Kita lihat Libya, pemimpin Muslim melawan pemimpin Muslim. Kita lihat Yaman, pemimpin Muslim melawan pemimpin Muslim. Kapan ini semua berakhir? Bagaimana kita mendukung Palestina jika kita selalu berselisih di antara kita sendiri?" kata Kepala Negara Indonesia itu.

Dalam hal dukungan bagi kedua negara yang tengah mengalami konflik hebat tersebut, Prabowo juga menilai saat ini yang dilakukan negara-negara yang ada belum sepenuhnya berpihak pada negara yang dirugikan.

 

Dukungan untuk menjaga kedaulatan kedua negara yang juga memiliki mayoritas penduduk Muslim itu masih sebatas deklarasi-deklarasi dalam berbagai acara di tingkat global.

Meski banyak yang mengirim bantuan kemanusiaan sebisa mungkin ke dua negara dengan konflik berat itu, namun memang harus didukung persatuan seluruh negara Muslim agar pesan kemerdekaan bagi Palestina dan penyelesaian konflik di Lebanon dapat bergaung secara global dan segera dicapai.

"Saya menyerukan untuk adanya persatuan, saya menyerukan adanya kooperasi," tegas Prabowo.

Menutup pesannya, Kepala Negara Indonesia menegaskan agar semua negara Muslim bisa menyadari bahwa dengan terpecah belah, suara untuk mendukung kemerdekaan Palestina maupun penyelesaian konflik di Lebanon tidak akan pernah didengar dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler