Iran Tingkatkan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hingga 4.000 MW
Saat ini, kapasitas pembangkit listrik tenaga surya di Iran mencapai 1.200 MW.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN -- Iran menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya hingga 4.000 megawatt (MW) pada Maret 2026, seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong pengembangan energi terbarukan di negara tersebut.
Menteri Energi Iran, Abbas Ali-Abadi, menyatakan bahwa jaringan listrik negara tersebut memiliki kapasitas produksi dan konsumsi tahunan sekitar 350 miliar kilowatt-jam, dengan potensi teknis untuk menarik lebih dari 30.000 MW energi surya.
“Kami berupaya mewujudkan potensi ini dengan kerja sama sektor swasta dan menciptakan lingkungan investasi yang menarik serta pasar yang kondusif bagi para investor. Sejak awal pemerintahan, kontrak-kontrak penting telah ditandatangani di bidang ini,” ujar Ali-Abadi.
Saat ini, kapasitas pembangkit listrik tenaga surya di Iran mencapai 1.200 MW. Dengan peningkatan yang direncanakan, kapasitas ini diperkirakan akan melampaui 3.000 hingga 4.000 MW pada tahun depan, sebuah angka yang signifikan dalam transisi energi Iran.
Menurut Organisasi Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi Iran (SATBA), kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan di negara tersebut diperkirakan akan bertambah sebesar 500 MW hingga akhir tahun kalender Iran pada 20 Maret 2025.
“Dengan mempertimbangkan kapasitas pembangkit baru yang sedang dibangun, kapasitas pembangkit energi terbarukan akan meningkat sebesar 500 MW pada akhir tahun ini,” ujar Ali Shabnavard, Direktur Jenderal Pengawasan Pembangunan dan Produksi Pembangkit Listrik SATBA.
Kapasitas nominal energi terbarukan Iran saat ini mencapai 1.371 MW, dengan tambahan sebesar 53 MW yang baru saja diintegrasikan dalam minggu terakhir.
Kementerian Energi Iran juga menargetkan tambahan kapasitas sebesar 10.000 MW untuk pembangkit energi terbarukan hingga akhir tahun 2025.
Pada Januari 2022, Kementerian Energi Iran menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan kontraktor swasta untuk pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan di seluruh negeri.
Sementara itu, Kepala SATBA, Mahmoud Kamani, pada Juli lalu mengungkapkan bahwa terdapat 600 pembangkit listrik energi terbarukan dengan total kapasitas 13.500 MW yang saat ini sedang dibangun. Dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit ini, pangsa energi terbarukan dalam produksi listrik Iran diperkirakan akan mencapai 15 persen dalam dua tahun ke depan.
“Kami berharap dengan implementasi pembangkit listrik ini, pangsa energi terbarukan dalam produksi listrik Iran akan melampaui 15 persen dalam dua tahun ke depan,” kata Kamani.
Langkah ini menunjukkan tekad kuat pemerintah Iran untuk mengatasi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik melalui pengembangan energi terbarukan.