ISIS Bangkit, Turki Serang Kurdi, dan AS akan Bangun Pangkalan Penting di Suriah
Turki mempunyai peran besar dalam konflik berkepanjangan di Suriah
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN- ISIS memanfaatkan ketidakstabilan di Suriah, dengan perkiraan peningkatan serangan yang signifikan dan ancaman pembobolan penjara di masa depan.
Kehadiran ISIS semakin meningkat karena mengeksploitasi kekacauan yang sedang berlangsung, menurut sebuah laporan.
Dikutip dari Mehrnews, Senin (23/12/2024), surat kabar Inggris The Times menyuarakan keprihatinan serius tentang kebangkitan ISIS.
Surat kabar tersebut menekankan bahwa ISIS dapat memanfaatkan ketidakstabilan di Suriah untuk mengorganisasi ulang, berkumpul kembali, dan melancarkan serangan-serangan baru.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan memperingatkan bahwa ancaman terbesar di kawasan ini adalah kembalinya ISIS, dengan menyatakan bahwa kelompok ini bertujuan untuk mengeksploitasi kekosongan kekuasaan atau kurangnya stabilitas di negara tersebut.
Selama setahun terakhir, ISIS telah muncul kembali di Suriah, dengan The Times mencatat bahwa konflik global telah mengalihkan perhatian media dan intelijen dari ancaman yang sedang berkembang.
Hal ini memungkinkan ISIS untuk secara bertahap membangun kembali kehadirannya, yang mengarah pada peningkatan serangan. Surat kabar tersebut menyoroti bahwa ISIS telah melakukan hampir 700 operasi di Suriah tahun ini, tiga kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Mengapa Tentara Suriah Enggan Bertempur Mati-matian Bela Assad?
Kelompok ini diyakini masih memiliki sekitar 2.500 pejuang yang beroperasi di antara Suriah dan Irak, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena meningkatnya upaya perekrutan dan propaganda.
ISIS sangat aktif di Gurun Badiya bagian tengah, laporan tersebut menekankan, menambahkan bahwa mereka mengorganisir sel-sel tidur dan melakukan penyergapan.
The Times juga menunjukkan bahwa situasi di timur laut Suriah sangat mengkhawatirkan, dengan sekitar 9.000 pejuang ISIS dan lebih dari 40 ribu anggota keluarga tahanan ISIS yang ditahan di kamp-kamp dan penjara.
ISIS mengawasi dengan seksama, memantau kejadian-kejadian terbaru untuk mengidentifikasi setiap momen kelemahan, The Times menjelaskan.
Teroris ISIS menyerang pasukan kelompok teroris Hay'at Tahrir al-Sham di Suriah.
Sementara itu, para teroris terlibat dalam bentrokan di pinggiran kota al-Hasakah, Suriah.
Di sisi lain, elemen SDF dan kelompok-kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Turki saling bentrok di dekat distrik Rajo, pinggiran Aleppo, Suriah utara. Belum ada informasi lebih lanjut yang dirilis.
Di lolasi terpisah, sumber-sumber Suriah melaporkan bahwa 30 warga sipil tewas dalam serangan pesawat tak berawak Turki terhadap Suriah.
Sumber-sumber lokal mengumumkan bahwa setidaknya 30 orang kehilangan nyawa mereka selama serangan pesawat tak berawak Turki di berbagai daerah di Suriah.
Laporan-laporan menyebutkan bahwa pesawat-pesawat tak berawak Turki telah melakukan 17 serangan terhadap target-target sipil di berbagai wilayah di Suriah, termasuk kota Kobani dan Manbij serta kota-kota lain dengan dalih untuk menghancurkan posisi-posisi pasukan Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat.
Mereka mengatakan bahwa Turki berusaha meletakkan dasar untuk menguasai kota-kota dan wilayah Kurdi dan menghancurkannya.
Turki memimpin perang yang pada akhirnya dapat mengarah pada fragmentasi masyarakat Suriah dan menciptakan hasutan Arab-Kurdi, kata sumber-sumber Suriah.
Sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, Ankara telah berulang kali menargetkan wilayah Kurdi dan perbatasan Suriah.
Sumber-sumber Suriah mengungkapkan bahwa Washington berencana untuk membangun pangkalan penting di dekat Damaskus dengan lampu hijau dari pemimpin HTS.
BACA JUGA: Mengejutkan, Al-Julani Sebut Hayat Tahrir Al-Sham Suriah tak akan Perang Lawan Israel
Masih seputar Suriah, sumber-sumber Suriah mengatakan kepada Almalomah bahwa Amerika Serikat berusaha untuk membangun pangkalan penting di dekat Damaskus, dan tindakan ini akan dilakukan dengan lampu hijau dari Abu Mohammed al-Jolani, pemimpin kelompok teroris Hay'at Tahrir al-Sham.
BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris
Mereka menyatakan bahwa sejak kemarin, pesawat kargo Amerika yang membawa peralatan militer dan ratusan tentara telah dikirim ke pangkalan Kharab al-Jir di pinggiran kota al-Hasakah.
Sumber-sumber Suriah menyatakan bahwa Amerika Serikat dengan cepat memperkuat pangkalan-pangkalannya di Suriah dan menciptakan sejumlah besar maskapai penerbangan untuk mengangkut ratusan tentara dari pangkalan Ain al-Assad di Irak dan pangkalan-pangkalan lainnya di negara-negara pesisir Teluk Persia ke Suriah.