Pemprov Serukan Warga Zikir dan Doa Bersama 20 Tahun Tsunami Aceh
Tsunami Aceh menjadi pelajaran berharga untuk kemajuan Bangsa.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh menyerukan seluruh masyarakat berkumpul di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk berdzikir. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang 20 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh, Kamis, 26 Desember 2024.
“Mari kita bersama-sama berdzikir, berdoa, dan bertafakur bersama untuk mengenang para syuhada yang telah gugur dalam tragedi gempa dan tsunami Aceh 2004 silam," kata Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, di Banda Aceh, Rabu.
Peringatan 20 tahun tsunami Aceh ini bertajuk ‘Aceh Thanks The World’ serta mengangkat tema ‘Beranjak dari Masa Lalu, Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat’. Dan diisi oleh penceramah kondang, KH Abdullah Gymnastiar atau yang lebih dikenal Aa Gym.
Dirinya menyampaikan, peringatan 20 tahun tsunami Aceh akan diawali dengan ziarah ke makam para syuhada korban tsunami Aceh di Ulee Lheue, Banda Aceh.
Selanjutnya, berangkat menuju masjid Raya Baiturrahman untuk menyalakan Tsunami Early Warning System (EWS). Lalu, ditutup dengan agenda utama yakni tafakur dan doa bersama.
Zahrol menjelaskan peringatan 20 tahun tsunami Aceh lebih dari sekedar mengingat tragedi gempa dan tsunami 2004 silam, peringatan tahunan ini memiliki peran krusial dalam menanamkan kesadaran kolektif akan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.
Solidaritas kemanusiaan, kata dia, juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam peringatan tsunami Aceh. Berbagai perwakilan lembaga internasional dan negara sahabat yang turut membantu proses rekonstruksi Aceh pasca tsunami, selalu dilibatkan.
“Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen berkelanjutan untuk mendukung upaya pembangunan berkelanjutan di Aceh dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, peringatan 20 tahun tsunami Aceh juga menjadi ajang refleksi bagi masyarakat Aceh dan seluruh Indonesia hingga dunia.
Dalam hal ini, refleksi atas kekuatan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana, semangat gotong royong yang luar biasa, serta peran penting solidaritas bersama dalam proses pemulihan pasca tragedi bencana.
“Peringatan tahunan tsunami Aceh, yang konsisten diselenggarakan setiap tanggal 26 Desember, bukan sekadar ritual mengenang peristiwa tragis, melainkan menjadi manifestasi nyata dari upaya memperkuat ikatan solidaritas dan membangun resiliensi menghadapi bencana di masa mendatang,” katanya.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat Aceh untuk meramaikan puncak acara kegiatan peringatan 20 tahun tsunami Aceh di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
"Semoga Aceh senantiasa selalu dilindungi Allah SWT dan selalu diberi kekuatan untuk bangkit dan terus maju,” demikian Zahrol Fajri.