Zionis Diam-Diam Tempatkan Alat Spionase di Rumah Sakit Gaza

Tentara zionis memantau pergerakan warga Palestina melalui perangkat ini.

AP Photo/Abdel Kareem Hana
Seorang anak yang meninggal dibawa ke rumah sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah setelah serangan tentara Israel di Jalur Gaza tengah, Sabtu 14 Desember 2024.
Rep: Fuji EP Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Pejuang perlawanan Palestina di jalur Gaza mengumumkan penemuan dan penyitaan jaringan mata-mata rezim Zionis Israel yang diam-diam ditempatkan di salah satu rumah sakit di Gaza, Palestina.

Baca Juga


Menurut informasi dari sebuah laman berita Palestina, aparat keamanan perlawanan dalam sebuah pernyataannya menginformasikan bahwa tentara zionis memantau pergerakan warga Palestina dan menargetkan mereka melalui perangkat tersebut.

Pihak perlawanan menerima informasi dari seorang warga tentang sebuah blok bangunan dengan bentuk yang tidak biasa di salah satu rumah sakit di Kota Gaza, yang sebelumnya telah diserang oleh tentara rezim Zionis, demikian pernyataan tersebut seraya memberikan rincian operasi untuk menemukan alat spionase Israel tersebut.

Setelah penyelidikan awal, diketahui bahwa batu bangunan tersebut telah berubah bentuk dan sebuah alat mata-mata telah disematkan, kata sumber keamanan perlawanan Palestina.

"Perangkat tersebut dilengkapi dengan sistem perekaman video dan fotografi yang tersembunyi dan disamarkan serta terhubung dengan perangkat mata-mata lainnya di sekitar rumah sakit," kata pernyataan itu, dikutip dari laman MEHR News Agency, Kamis (26/12).

Pihak Perlawanan Palestina telah mendesak orang-orang untuk mengikuti prosedur yang tepat jika mereka menemukan benda yang mencurigakan, dan menahan diri untuk tidak memindahkan benda tersebut atau berbicara di sebelahnya.

Dilaporkan Aljazeera, pasukan Israel terus menggempur Gaza. Mereka membunuh lima jurnalis dalam sebuah serangan terhadap kendaraan mereka di pusat kamp pengungsi Nuseirat.

Sementara itu, lima lainnya terlibat dalam pengeboman sebuah bangunan tempat tinggal di utara Kota Gaza. Sedikitnya, ada 30 orang dilaporkan hilang dalam serangan terakhir oleh penjajah Israel.

 

Para dokter mengatakan tiga bayi Palestina telah meninggal akibat hipotermia di sebuah kamp pengungsian di Gaza selatan saat suhu udara menurun dan blokade Israel terhadap makanan, air dan pasokan musim dingin yang terus berlanjut.

Hamas menuduh Israel menetapkan “syarat-syarat baru” dalam perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung dan menunda kesepakatan gencatan senjata, sementara kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh kelompok Palestina itu menciptakan “rintangan-rintangan baru”.

Militer Israel juga mengintensifkan serangannya ke kamp pengungsi Tulkarem di Tepi Barat Palestina yang dijajah, dengan mengirimkan bala bantuan, sehari setelah membunuh delapan orang di sana. Para korban termasuk dua wanita dan seorang remaja.

Perang penjajahan yang dilakukan Israel di Gaza telah membunuh sedikitnya 45.361 warga Palestina dan melukai 107.803 orang sejak 7 Oktober 2023. Setidaknya 1.139 orang terbunuh di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pejuang kemerdekaan Palestina pada hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.



BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler