Pesan Nabi Hud untuk Kaum Ad dan Balasan Allah SWT yang Ditimpakan Akibat Mereka Ingkar
Nabi Hud menyampaikan wasiat tauhid hingga permohonan ampun
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Hud alaihissalam merupakan salah satu nabi yang diutus Allah SWT untuk umatnya. Dalam urutan 25 nabi yang wajib diketahui, Hud berada di urutan keempat.
Dia adalah putra Abir bin Syalakh bin Syalakh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Malak bin Mutusyalakh bin Henokh, yaitu Idris 'alaihis salam, putra Yard, putra Mahliel, putra Anusy, putra Siyal, putra Adam, bapak manusia.
Banyak penulis biografi sepakat bahwa nabi pertama yang diutus oleh Allah setelah Nabi Nuh sebagai pendakwah, pemberi peringatan dan pengemban amanah wahyu-Nya adalah Nabi Hud 'alaihissalam, putra bangsa Arab.
Dalam kitab Muluk Hamir wa Aqyal al-Yaman, karangan al-Hamiri dijelaskan, Hud menasihati anak-anaknya dan berkata, “Aku menasihati kalian agar bertakwa kepada Allah, taat kepada-Nya, dan mengakui keesaan-Nya, dan aku peringatkan kalian dari dunia, karena dunia adalah tipu daya yang memperdayakan, yang tidak akanbertahan lama, baik bagi kalian maupun bagi dunia. Bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan, dan berhati-hatilah terhadap setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Kemudian Nabi Hud berpaling kepada kaumnya dan pamannya, 'Ad, dan menganjurkan kepada mereka apa yang telah dia anjurkan kepada anak-anaknya, serta menasihati mereka dengan apa yang Allah -Ta'ālā- ceritakan tentangnya.
Pertama wasiat tauhid
وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ
“Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja.” (QS Hud: 50).
Kedua, wasiat tentang keikhlasan
يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?" (QS Hud ayat 51).
BACA JUGA: Mengapa Tentara Suriah Enggan Bertempur Mati-matian Bela Assad?
Ketiga, wasiat minta ampun dan bertaubat
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
“Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud ayat 52).
Dan apa balasan kaumnya Nabi Hud? Mereka ingkar terhadap wasiat tersebut.
قَالُوا يَا هُودُ مَا جِئْتَنَا بِبَيِّنَةٍ وَمَا نَحْنُ بِتَارِكِي آلِهَتِنَا عَنْ قَوْلِكَ وَمَا نَحْنُ لَكَ بِمُؤْمِنِينَ
“Kaum 'Ad berkata: "Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu.” (QS Hud 53)
إِنْ نَقُولُ إِلَّا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ ۗ قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ
“Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu". Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (QS Hud 54)
BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris
Lantas apa balasan yang Allah SWT timpakan kepada kaum Ad atas pembangkangan mereka?
وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ فَهَلْ تَرَىٰ لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ
"Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.” (QS al-Haqqah ayat 6-8).