Rilis Twibbonz, AWG Serukan Pembebasan Dr Hussam Abu Safiya

AWG mengutuk AS dan sekutu yang masih membiayai genosida di Gaza.

Twitter/X
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Dr Hussam Abu safiya.
Rep: Fuji EP Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aqsa Working Group (AWG) menyerukan kepada masyarakat dunia untuk menuntut pembebasan dr. Hussam Abu Safiya, seorang dokter anak Palestina dan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan.

Hussam Abu Safiya adalah seorang dokter yang tidak pernah lelah mengabdi untuk rakyat Palestina di tengah genosida dan penjajahan yang dilakukan zionis Israel. "Sebelum penangkapannya, Hussam Abu Safiya menampakkan aksi heroik yang menentang pasukan penjajah," kata Presidium AWG, Anshorullah kepada Republika, Jumat (3/1/2025)

Baca Juga



Anshorullah mengungkapkan, Hussam Abu Safiya berjalan dengan jubah dokter berwarna putih di tengah reruntuhan Rumah Sakit Kamal Adwan yang dibakar oleh mesin perang Israel, dengan tank-tank penjajah di depannya. 

"Dokter Hussam Abu Safiya kini ditahan di penjara Sde Teiman yang terkenal kejam di Israel, di mana penyiksaan, pembunuhan, dan pemerkosaan sering terjadi," ujar Anshorullah.

AWG menegakan bahwa penahanan Dokter Hussam Abu Safiya adalah simbol ketidakadilan dan penjajahan yang harus dilawan bersama.

"Kepada relawan Aqsa Working Group dan Maemuna Center serta seluruh rakyat Indonesia, mari ramaikan Twibbon ini sebagai wujud dukunganmu untuk memperjuangkan keadilan!! https://twibbo.nz/bebaskan-drhussam," jelas Anshorullah.

Sebelumnya, AWG mengutuk keras serangan Zionis Israel di Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan dan RS lainnya di jalur Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia. AWG juga mengutuk Amerika Serikat (AS) dan sekutu Zionis lainnya yang bukan hanya mendukung, bahkan juga membiayai kejahatan Israel. 

"Sejatinya saat ini mereka (Israel dan sekutunya) sedang mempraktikkan imperialisme global yang bertentangan dengan semangat perdamaian universal. Karena itu mereka sudah tidak pantas duduk di Dewan Keamanan PBB," kata Presidium AWG, Anshorullah kepada Republika, Senin (30/12)

Anshorullah menyampaikan bahwa AWG menyerukan negara-negara yang pro pada hak asasi manusia (HAM) dan hukum humaniter internasional agar segera mengajukan mosi tidak percaya terhadap Amerika Serikat dan Inggris sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Sejumlah massa memperlihatkan poster kepada pengendara saat aksi solidaritas Palestina bertajuk Silent March Global Solidarity for Palestina bersama Solidaritas Seni untuk Palestina dan Bandung Spirit for Palestina, di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (1/1/2025). Aksi tersebut diantaranya menuntut stop genosida dan mendesak dibebaskannya Direktur RS Kamal Adwan Dr Hussam Abu Syifa, Staff dan semua pasien. Hal tersebut terkait penyerbuan RS Kamal Adwan oleh militer Israel. - (Edi Yusuf)

AWG mengecam negara-negara Arab dan Muslim yang tidak melakukan upaya semestinya dalam menghentikan persekongkolan Zionis Israel, Amerika dan Inggris terhadap Palestina. Negeri-negeri Arab dan Muslim, termasuk Turki, Mesir, dan Yordania harus segera berhenti menjadi munafik. Mengutuk genosida Zionis Israel di Gaza tapi terus menjalin hubungan dengan entitas rasis itu. 

"AWG menuntut mereka segera putuskan hubungan diplomatik mereka dengan Zionis Israel sebagai bentuk perlawanan terhadap Zionis dan pembelaan kepada bangsa Palestina," ujar Anshorullah.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel memaksa para petugas medis dan pasien di RS untuk berkumpul di halaman dan melepaskan pakaian mereka.

Beberapa orang dibawa ke lokasi yang tidak diketahui, sementara beberapa pasien dikirim ke Rumah Sakit Indonesia di dekatnya, yang tidak dapat beroperasi setelah serangan Israel pada pekan ini.

Dr Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, berjalan menuju dua tank Israel sebelum ditangkap pada 29 Desember 2024. - (Media Sosial/Muhannad Al-Muqayyad)



Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel juga membakar beberapa bagian dari Kamal Adwan, termasuk laboratorium dan bagian operasi. Dikatakan bahwa 25 pasien dan 60 petugas kesehatan masih berada di rumah sakit tersebut, lapor AP.

“Api berkobar di mana-mana di rumah sakit,” kata seorang staf yang tidak disebutkan identitasnya dalam sebuah pesan audio yang diposting di akun media sosial direktur rumah sakit Hossam Abu Safiya. 

Staf tersebut juga mengatakan bahwa beberapa pasien yang dievakuasi telah dilepaskan dari oksigen. “Saat ini ada beberapa pasien yang bisa meninggal setiap saat,” tambahnya.

Menurut AP, pasukan Israel selama penggerebekan sering melakukan penahanan massal, melucuti pakaian dalam para pria untuk diinterogasi dalam apa yang dikatakan militer sebagai tindakan keamanan saat mereka mencari para pejuang Hamas.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler