Aksi Jenderal Israel Ini Dilaporkan Bikin Tentaranya Babak Belur di Tangan Hamas

IDF mengklaim semua keputusan Vach bersifat profesional.

Quds Network
Brigjen Yehuda Vach
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Beberapa tentara penjajah Israel yang mengikuti perang di jalur Gaza menuduh Brigadir Jenderal Yehuda Vach, komandan Divisi ke-252 militer Israel, mempertaruhkan nyawa pasukan melalui pendekatan operasional yang agresif. Vach dituding mengerahkan pasukan ke zona pertempuran tanpa persiapan yang memadai, lapor Al-Mayadeen yang mengutip surat kabar Israel Haaretz pada Selasa (30/12/2024).

Baca Juga


Para perwira dan tentara mengungkapkan, Vach menunjukkan sikap yang keras terhadap penduduk Gaza. Vach bahkan membiarkan saudaranya memimpin kampanye penghancuran yang merobohkan banyak bangunan. Mereka juga menyebutkan bahwa ia memfasilitasi akses yang dipertanyakan bagi para pemukim Israel untuk memasuki Gaza di bawah otoritasnya.

Militer pendudukan Israel membantah tuduhan ini. IDF mengklaim kepada Haaretz bahwa semua keputusan Vach bersifat profesional dan dilakukan dalam koordinasi dengan rantai komando militer.

Divisi ke-252 sebelumnya ditugaskan untuk operasi di Koridor Netzarim, rute strategis penting yang membagi Gaza menjadi sektor utara dan selatan. Pada Agustus, militer Israel melakukan operasi di al-Zaytoun, lingkungan selatan Kota Gaza dekat koridor, di mana Vach dilaporkan mendorong pasukan maju ke utara.

Komandan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Haaretz, Vach memerintahkan pasukan ke daerah-daerah yang kekurangan dukungan dari insinyur tempur dan unit-unit lainnya untuk membersihkan potensi bom pinggir jalan. Operasi tersebut mengakibatkan delapan korban tewas, semuanya prajurit dari Brigade Yerusalem di bawah divisi Vach. Seorang perwira senior di Komando Selatan menyatakan bahwa penyelidikan dilakukan untuk memeriksa tingkat korban yang tinggi.

 

Semua orang adalah teroris

Pada Desember, Vach mengadakan pertemuan dengan para komandan untuk mengevaluasi penempatan di Koridor Netzarim. Selama pertemuan tersebut, ia dilaporkan mengulangi pernyataan kontroversial, yang menegaskan bahwa warga Palestina hanya akan belajar dari serangan 7 Oktober 2023 dengan kehilangan wilayah.

Seorang komandan yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Vach juga menentang masuknya truk bantuan kemanusiaan ke Gaza utara, tempat kelompok-kelompok bantuan internasional melaporkan kekurangan yang parah. Sikap Vach, menurut komandan tersebut, adalah bahwa tidak ada orang tak bersalah di Gaza dan menganggap setiap orang adalah teroris.

Selama pengerahan divisi di koridor tersebut, Vach menekankan perlunya kemenangan simbolis. Seorang tentara mengatakan Vach mengusulkan agar kendaraan sipil Israel, yang dikemudikan oleh pasukan, diizinkan melintasi koridor tersebut sebagai demonstrasi provokatif yang ditujukan kepada Hamas. Meski demikian, sebagian besar komandan dilaporkan menolak gagasan tersebut, dengan alasan risiko penyergapan Hamas atau terkena tembakan dari unit militer Israel lainnya.

Tentara Israel mengevakuasi prajurit yang terluka di Jalur Gaza. - (IDF)

Vach juga merencanakan lari lintas Gaza dari perbatasan yang dikuasai Israel ke Laut Mediterania sebagai acara olahraga bagi para tentara, yang tidak akan mengenakan perlengkapan pelindung. Menurut laporan tersebut, kepala Komando Selatan militer Israel, Mayjen Yaron Finkelman, membatalkan acara tersebut pada malam sebelum acara tersebut berlangsung.

Haaretz selanjutnya melaporkan sebuah insiden selama pengarahan video rahasia di mana seorang warga sipil yang mengenakan kippa terlihat di belakang Vach di Gaza sedang mempelajari peta wilayah tersebut. Begitu Vach menyadarinya, ia segera memerintahkan pemukim tersebut untuk pergi, kata seorang sumber.

Sumber lain mengungkapkan, Vach memfasilitasi akses bagi saudara-saudaranya, yang merupakan perwira, dengan memberi mereka kebebasan yang cukup besar untuk beroperasi di Gaza.

Kolonel (Purn.) Golan Vach, yang sebelumnya memimpin Unit Pencarian dan Penyelamatan Nasional, dilaporkan memimpin unit kecil yang bertugas menghancurkan bangunan-bangunan di Gaza selama perang yang sedang berlangsung, kata komandan di Divisi ke-252.

Komandan yang berbicara kepada Haaretz tidak memiliki informasi jelas tentang komposisi unit tersebut. Sementara itu, beberapa menggambarkan,  anggotanya menyerupai pemuda puncak bukit, sebuah istilah yang sering dikaitkan dengan pemukim ekstremis di Tepi Barat yang diduduki.

Saudara laki-laki Vach lainnya, yang tidak disebutkan namanya dalam laporan tersebut, dilaporkan memasuki Gaza tanpa izin yang tepat, terkadang ditemani oleh para pemukim.

Selama pengerahan Divisi ke-252, pasukan juga dituduh menyelundupkan pemimpin pemukim Daniella Weiss ke Gaza untuk mensurvei area pemukiman potensial. Weiss telah mengadvokasi pemukiman kembali di Gaza utara.

Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler