Los Angeles Jadi 'Neraka', Netizen Bandingkan dengan Kehancuran di Gaza

Salah satu netizen mem-posting keadilan Tuhan tidak pernah gagal.

X
Foto udara yang mengambil suasana pasca kebakaran hebat di Los Angeles, Amerika Serikat, Rabu (8/1/2025) lalu.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Kebakaran yang menimpa Los Angeles, California, Amerika Serikat, beberapa hari terakhir ini membuat lebih dari seratus ribu warga mengungsi. Kebakaran yang pertama kali dilaporkan pada Selasa (7/1/2025) tersebut merenggut lima nyawa, menurut Departemen Kepolisian setempat kepada CBS Los Angeles.

Kebakaran hebat itu juga memicu perintah evakuasi dan menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan. Kebakaran tersebut telah menyebar ke lebih dari 15.000 hektar, kata pejabat kehutanan dan perlindungan kebakaran. Kebakaran ini juga meluas hingga ke Hollywood Hills (Bukit Hollywood) pada Rabu (8/1/2025) malam waktu setempat. Api mengancam salah satu tempat paling ikonik di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) tersebut saat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan tiga kebakaran besar lainnya di sekitar California. 

Kebakaran hebat ini menghancurkan kota dari Pantai Pasifik hingga pedalaman Pasadena, lapor AP. Kebakaran terjadi di dekat Hollywood Bowl dan sekitar satu mil (kilometer) dari Hollywood Walk of Fame. 

Kebakaran di Bukit Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat, Rabu (8/1/2025). - (AP)

Jalan-jalan di sekitar Grauman's Chinese Theatre dan Madame Tussauds dipadati lalu lintas yang berhenti-dan-jalan saat sirene meraung dan helikopter terbang rendah membubung tinggi dalam perjalanan untuk menyiramkan air ke api. Orang-orang yang menenteng koper meninggalkan hotel dengan berjalan kaki. Sementara beberapa warga berjalan menuju api, sambil merekam kebakaran di ponsel mereka.

Lebih dari setengah lusin sekolah di daerah tersebut rusak atau hancur, termasuk Palisades Charter High School, yang telah ditampilkan dalam banyak produksi Hollywood. Rumah-rumah mewah milik aktor Hollywood seperti Paris Hilton, Mandi Moore hingga James Woods tidak ketinggalan menjadi korban. Mereka meratapi tempat tinggalnya yang hangus terbakar.

Rekaman video dan berbagai foto mengenai hancurnya California pun beredar di media sosial. Kondisi tersebut pun mengingatkan netizen tentang apa yang tengah terjadi di jalur Gaza saat ini. 

"This is Los Angeles today, not Gaza.The US should focus on solving its OWN CRISES instead of funding GENOCIDES abroad! ujar akun X Jackson Hinckle

Sementara itu, akun berbahasa Turki Abdullah Kilim memposting status dengan bahasa Turki yang memiliki terjemahan: "Keadilan Tuhan tidak pernah gagal. Dia mempunyai hikmah: Dia meninggalkannya untuk besok, tapi dia tidak pernah mengesampingkannya."

 

Akun centang biru milik pendukung Donald Trump @milajoy mem-posting:

"This isn't Gaza. This is Los Angeles. Gavin Newsom MUST resign,"ujar akun tersebut yang merujuk pada Gavin Christoper Newsom, Gubernur California yang merupakan politisi Partai Demokrat.

Seperti diketahui, kondisi jalur Gaza pada pengujung tahun 2024 masih belum membaik. Jumlah korban tewas dari hari ke hari semakin di luar nalar.Tanpa jeda, Israel secara sistematis membumihanguskan Gaza. Dari utara ke selatan dan dari timur ke barat, serbuan sang zionis di Gaza persis seperti melipat serbet, hingga lipatan terkecil yang paling mungkin.

Jalur Gaza, 31 Desember 2024, menjadi saksi hilangnya harkat dan martabat kemanusiaan bagi 2,5 juta penduduk Palestina di wilayah itu.

Hanya dalam tempo 14 bulan setelah aksi pembalasan Israel atas operasi Badai Al Aqsa kelompok perjuangan Palestina Hamas, lebih dari 45.500 warga Gaza tewas, kebanyakan perempuan dan anak-anak, lebih dari 100 ribu lainnya cidera dan ribuan lainnya ditangkap dan disandera dalam sejumlah penjara mematikan Israel.

Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA) pada Rabu mengatakan bahwa 360.000 bangunan di Jalur Gaza sebagian rusak atau hancur selama agresi Israel di Jalur Gaza.

ESCWA menerbitkan laporan yang mengumpulkan data dari berbagai institusi dan organisasi mengenai kerusakan fisik akibat serangan Israel di Jalur Gaza terhadap bangunan dan infrastruktur.

Laporan tersebut mencakup data dari periode berbeda yang disediakan oleh Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), Pusat Satelit PBB (UNOSAT) dan Pusat Pascasarjana Universitas Kota New York (CUNY) dan Universitas Negeri Oregon.

Tangisan James Woods

Aktor Hollywood James Woods menangis saat diwawancara dalam sebuah program CNN, Rabu (8/1/2025). Dalam wawancara tersebut, aktor berusia 77 tahun itu tampak emosional saat menceritakan bagaimana dia harus dievakuasi karena rumahnya di Pasific Palisades ikut hangus akibat kebakaran hutan di Los Angeles sejak beberapa hari lalu.

Dia menceritakan bagaimana keponakannya menawarkan bantuan setelah rumah mereka hancur oleh kebakaran yang telah menghancurkan sedikitnya 1.000 bangunan dan menewaskan dua orang.Woods mengatakan keponakan istrinya yang berusia delapan tahun 'keluar dengan celengan kecilnya untuk kami membangun kembali rumah kami.'

'Maaf, ini baru satu hari Anda berada di kolam renang dan hari berikutnya semuanya hilang,' Woods menambahkan sambil menangis. Pemenang Oscar itu melanjutkan: 'Maaf, saya pikir saya lebih kuat dari ini...'

Woods sebelumnya telah membagikan video pemandangan dari rumahnya yang hancur dan menulis di X: 'Saya mengambil ini tadi malam dari rumah kecil kami yang indah di Palisades.'Sekarang semua alarm kebakaran berbunyi sekaligus dari jarak jauh. Itu menguji jiwa Anda, kehilangan segalanya sekaligus, harus saya katakan.'

 

Menariknya, tangisan James Woods ini mengingatkan netizen akan postingan produser film Oppenheimer tersebut usai peristiwa 7 Oktober terjadi. James Woods terlihat emosional dengan melontarkan kata-kata makian.

Bomb the savages who did this back to the Stone Age. There are no grey areas. Kill them all. Every Hamas savage and every Hamas supporter on earth. Bury them with the entrails of pigs.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler