Teken MoU dengan Saudi, Kemenag Masih Minta Tambah Kuota Petugas Haji 2025

Saudi berhak untuk mengurangi atau menaikkan persentase petugas sesuai kebutuhan.

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Agama Nasaruddin Umar (kanan) bersama Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang (tengah) dan Ketua Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji 2025 Abdul Wachid (kanan) berfoto bersama usai mengikuti rapat kerja penetapan biaya haji 2025 bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/1/2025). Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI dan Pemerintah menyetujui Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp89,4 juta dan jamaah calon haji membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp55,4 juta per orang.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menandatangani kesepakatan perhajian (MoU) untuk musim haji 1446 H /2025 M. Dengan ditekennya MoU ini, Indonesia secara resmi akan memberangkatkan 221 ribu jamaah pada musim haji 2025 dan petugas haji Indonesia masih bisa untuk ditambah. 

Baca Juga


Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah di Jeddah."Alhamdulillah hari ini baru saja kami menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jamaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H/2025 M sebanyak 221 ribu orang," ujar Nasaruddin di Jeddah, Arab Saudi, Ahad (12/1/2025).

Penandatanganan MoU ini juga disaksikan Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf,  Wakil BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, Konjen RI di Jeddah Yusron B. Ambary, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, Direktur Pelayanan Haji Luar  Negeri Muchlis M Hanafi, serta Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Nasaruddin menjelaskan, keberangkatan dan kepulangan 221 ribu jamaah haji tersebut akan terbagi pada dua bandara di Arab Saudi. "Sebanyak 110.500 jamaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah," ucap Nasaruddin. 

Sementara itu, setengahnya lagi, lanjut dia, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah.

 

 

Nasaruddin berharap, dengan telah ditandatanganinya MoU ini, persiapan penyelenggaraan haji dapat segera difinalisasi. 

"Saya minta, kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan agar mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk menyukseskan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M ini," kata Nasaruddin. 

Indonesia saat ini mendapat kuota petugas sebanyak 2.210 atau satu persen dari kuota jamaah. Meski demikian, Nasaruddin hingga saat ini masih terus melobi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah agar Indonesia bisa mendapatkan tambahan kuota petugas.

"Kita terus mengupayakan untuk mendapatkan tambahan kuota petugas agar jumlahnya lebih memadai untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada jamaah haji Indonesia," jelas dia.

Dalam salah satu klausul MoU disebutkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah memiliki hak untuk mengurangi atau menaikkan persentase petugas sesuai kebutuhan. Hal itu akan diperbarui setelah selesai tahapan kontrak layanan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Infografis Biaya Haji 2025 - (Dok Republika)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler