Azab Angin untuk Kaum Aad dan Bukti Citra Satelit NASA 1991

Kaum Aad adalah umat Nabi Hud Alahissalam.

Tangkapan layar Buku Kisah Para
Tangkapan layar Ditemukannya sisa-sisa kota Iram, ibu kota kaum Aad yang durhaka kepada Allah SWT dan Nabi Hud Alaihissalam.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menggambarkan bahwa kaum Aad mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. Pada era itu, bangunan-bangunan yang tinggi menunjukan kemewahan dan kemajuan peradaban dalam bidang pembangunan. 

Baca Juga


Pada 1991, para peneliti melakukan penggalian di kawasan Arabia Selatan berbekal citra satelit yang diperolehnya dari NASA. Pada Februari 1992, mereka berhasil mengangkat suatu bangunan raksasa berbentuk persegi delapan, dengan menara-menara serta dinding-dinding yang tinggi. 

Penemuan ini sangat menakjubkan sehingga para arkeolog tersebut kemudian menyitir Alquran (Surat al-Fajr Ayat 7). Bahwa kota Iram mempunyai pilar-pilar yang tinggi, dikutip dari Buku Kisah Para Nabi Pra Ibrahim Dalam Perspektif Alquran dan Sains.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ

(yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum Aad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (Surat Al-Fajr Ayat 7)

Kaum Aad adalah umat Nabi Hud Alahissalam, diperkirakan mereka hidup pada sekitar tahun 2400 - 2300 SM. Kaum atau kerajaan atau bangsa Aad dikisahkan begitu kuat dan disegani oleh kaum atau kerajaan di sekelilingnya.

Namun, kaum Aad diazab oleh Allah SWT dengan menggunakan angin yang membuat semuanya musnah. Azab tersebut menimpa kaum Aad karena kaum Aad telah melampaui batas, mereka tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

 

Riwayat Kaum Aad Diazab dengan Angin

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW diceritakan akan nampak khawatir atau cemas saat awan gelap muncul dan angin kencang. Tentu yang membuatnya khawatir adalah keselamatan umatnya, Nabi Muhammad SAW khawatir umatnya mendapatkan azab dari Allah SWT.

Aisyah Radhiyallahu 'anha bercerita, "Apabila datang awan gelap, angin topan dan sebagainya, wajah baginda Rasulullah SAW yang penuh nur (cahaya), akan terlihat pucat karena perasaan takut kepada Allah SWT. Beliau keluar masuk rumah dan terus-menerus membaca doa.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada di dalamnya (hujan dan lain-lain), serta kebaikan yang dikirim bersamanya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, dan keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang dikirim bersamanya."

Jika hujan mulai turun, wajah baginda Rasulullah SAW akan tampak ceria. Aku (Aisyah) bertanya, "Ya Rasulullah, semua orang gembira jika melihat gumpalan mendung karena pertanda akan turun hujan, tetapi mengapa engkau justru nampak cemas?"

 

Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab, "Wahai 'Aisyah, aku khawatir di dalamnya ada azab, karena itulah aku merasa cemas. Kaum Aad telah diazab oleh Allah SWT dengan angin. Ketika melihat gumpalan mendung, mereka gembira. Mereka mengira akan turun hujan, tetapi ternyata yang turun adalah azab." (dari Kitab Durrul Mantsur)

 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ

Maka, ketika melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan,) tetapi itu azab yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang sangat pedih. (QS Al-Ahqaf Ayat 24)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍۢ بِاَمْرِ رَبِّهَا فَاَصْبَحُوْا لَا يُرٰىٓ اِلَّا مَسٰكِنُهُمْۗ  كَذٰلِكَ نَجْزِى الْقَوْمَ الْمُجْرِمِيْنَ

(Azab itu) menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya sehingga mereka (kaum Aad) menjadi tidak terlihat lagi, kecuali hanya (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang durhaka. (QS Al-Ahqaf Ayat 25)

Kitab Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menjelaskan, inilah perasaan takut kepada Allah Yang Maha Suci, yang dimiliki oleh seseorang, yang dikenal sebagai Sayyidul Awwalin wal Akhirin yakni Nabi Muhammad SAW, yang diketahui dari sabda beliau sendiri.

Di dalam Alquran, Allah SWT memberikan jaminan tidak akan mengazab suatu kaum selagi baginda Nabi Muhammad SAW bersama mereka. Meskipun Allah SWT telah menjamin demikian, namun perasaan takut baginda Nabi Muhammad SAW kepada Rabbnya sedemikian rupa, sehingga ketika datang awan gelap atau angin topan, beliau teringat azab yang telah ditimpakan oleh Allah SWT kepada kaum-kaum terdahulu.

Sekarang, lihatlah diri kita yang selalu bergelimang dosa. Apabila kita melihat gempa dan berbagai azab lain, apa yang akan kita lakukan.

Infografis Tiga Perbuatan Maksiat yang Balasannya Disegerakan - (Dok Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler