Tiga Bani Israil Diuji dengan Kekayaan

Malaikat dengan wujud manusia mendatangi masing-masing mereka.

dok wiki
Harta (ilustrasi)
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dahulu kala, hiduplah tiga orang Bani Israil yang masing-masing mengalami keterbatasan fisik. Seorang di antaranya mengidap sopak sehingga kulitnya belang-belang. Satu lainnya menderita penyakit kulit kepala hingga botak. Yang terakhir buta pada kedua matanya.

Baca Juga


Yang menyamakan mereka semua adalah kemiskinan. Setiap hari, mereka selalu dirundung perasaan takut, kelaparan, serta cemooh dan cibiran dari orang-orang.

Allah SWT menguji keimanan mereka dengan mengutus malaikat yang berwujud manusia. Pertama-tama, makhluk ini menyambangi rumah tempat tinggal si Bani Israil yang berpenyakit sopak.

“Apakah yang engkau inginkan di dunia ini?” tanya malaikat yang berupa manusia itu.

Tanpa basa basi, lelaki itu menjawab, “Sungguh, aku ingin sekali kulitku kembali mulus sehingga orang-orang tidak lagi jijik memandangiku.”

Sang malaikat kemudian mengusap tubuh si belang. Seketika, penyakit sopak musnah dari dirinya. Kulitnya pun kembali normal dan bahkan lebih indah. Sebelum beranjak pergi, sosok yang diutus Allah itu bertanya lagi.

“Apakah harta yang ingin kau miliki?”

“Seekor unta yang bunting,” jawabnya. Maka ia pun mendapatkan apa yang diinginkan.

“Semoga Allah memberkahi dirimu,” ujar si malaikat seraya beranjak pamit.

Berikutnya, malaikat itu menemui si botak. Pertanyaan-pertanyaan yang sama pun diajukannya. Tentu saja, sang tuan rumah ingin sekali kulit kepalanya kembali normal dan dirinya memiliki rambut lagi.

Maka, diusaplah kepala si botak oleh sang malaikat. Seketika, penyakitnya sembuh. Rambut tumbuh indah di kepalanya. Tentu saja lelaki itu girang bukan kepalang.

“Harta apa yang ingin kau miliki?” tanya malaikat itu sebelum beranjak pergi.

“Aku ingin memiliki seekor sapi yang bunting,” jawabnya.

Permintaan itu pun terwujud. Amatlah gembira hati lelaki yang sebelumnya gundul plontos itu.

“Semoga Allah memberkahimu,” ucap si malaikat seraya pamit.

Kini, giliran si buta yang didatangi hamba Allah itu. Pertanyaan yang sama persis disampaikan kepadanya. Dapatlah ditebak, orang itu ingin agar penglihatannya kembali normal.

Empat kondisi sholat yang membuat doa cepat terkabul - (Republika)

Malaikat itu kemudian mengusap kelopak mata pria tersebut. Ajaib, kedua matanya sekarang dapat melihat lagi.

Pertanyaan malaikat berikutnya, “Harta apa yang ingin kau miliki?”

“Aku ingin diberi kambing yang sedang bunting,” jawabnya.

Tidak lama berselang, permintaan itu mewujud. Betapa suka cita hati lelaki tersebut. “Semoga Allah memberkahimu,” ujar si malaikat kepadanya.

Sejak itu, ketiga orang tersebut memulai babak baru kehidupan mereka. Dengan kuasa dan rahmat Allah Ta’ala, masing-masing lelaki itu dapat sukses di tengah masyarakat.

Dahulu, mereka diuji dengan berbagai penyakit. Kini, ujian juga diberikan, tetapi dalam bentuk kenikmatan duniawi.

Allah mengirimkan malaikat yang dahulu diutus kepada mereka bertiga. Bedanya, kini makhluk-Nya itu berwujud orang susah.

Malaikat mendatangi lelaki yang dahulunya berkulit belang. Di peternakan yang amat luas, lelaki tersebut melihat kedatangannya.

"Maukah kau menyedekahkan sebagian harta untukku? Aku ini musafir yang kehabisan bekal," pinta malaikat berwujud manusia dengan pakaian compang-camping ini.

Namun, lelaki yang dulunya berkulit belang ini justru menghardik dan mengusirnya. “Sungguh, hartaku ini adalah warisan bapak dan kakekku!” katanya.

“Bila engkau berdusta dengan kata-katamu itu, semoga Allah mengembalikanmu pada konsisi yang dahulu,” timpal malaikat.

Kemudian, malaikat itu mendatangi lembah yang penuh sapi. Pemilik hewan-hewan ternak itu adalah lelaki yang dahulunya menderita kebotakan.

Tak berbeda jauh dengan si belang, orang itu pun menolak memberikan bantuan. “Harta yang kumiliki ini adalah hasil kerja kerasku sendiri!” serunya.

“Kalau engkau berdusta, semoga Allah mengembalikanmu pada kondisi yang dahulu,” timpal malaikat.

Maka berjalanlah malaikat berupa orang susah ini ke peternakan yang terakhir. Pemilik area ini adalah orang yang dahulu buta.

Dengan menyamar sebagai musafir, malaikat tersebut mendatanginya. Respons yang diterimanya ternyata begitu hangat.

“Kemarilah, aku akan memberikan kepadamu tambahan bekal, air minum, dan makanan. Ini adalah sedekah dariku untuk mencukupi bekal perjalananmu,” ucap lelaki itu dengan lemah lembut.

Setelah menjamu tamunya, ia pun bercerita bahwa dahulu dirinya mengalami kebutaan. Hingga suatu ketika, Allah mengabulkan doa seorang asing yang mengetuk pintu rumahnya.

Malaikat pun membongkar penyamarannya, “Peliharalah kekayaanmu ini. Sungguh, engkau sedang diuji. Allah meridhai dirimu yang pandai bersyukur, sedangkan kedua temanmu telah dimurkai-Nya.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler