Satu-Satunya Surat Alquran yang Dinamakan dengan Besi dan 11 Maksudnya
Surat Al-Hadid berbicara tentang tauhid dan lainnya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Surat al-Hadid adalah surat ke-57 menurut urutan Alquran Utsmani, dan surat ke-95 menurut urutan turunnya pewahyuan surat-surat dalam Alquran.,
Menurut pendapat mayorita surat ini diturukan diturunkan setelah surat Al-Zalzalah dan sebelum surat Al-Furqan". Bahkan, al-Naqasy berkata, "Kesepakatan para mufassir adalah bahwa surat ini adalah surat Madaniyyah, dan urutan ayat-ayatnya serta apa yang disebutkan di dalamnya mendukungnya.
Ibnu Athiya berkata, "Surat ini adalah Makkiyah dan tidak ada perselisihan bahwa di dalamnya terdapat ayat-ayat yang diturunkan di Madinah. Menurut Ibnu Asyur, para ulama berbeda pendapat. Surat ini mengandung ayat yang menjelaskan tentang penaklukkan yaitu ayat ke-10.
Dan apakah penaklukan dalam ayat tersebut adalah penaklukan Makkah atau penaklukan Hudaibiyyah, maka itu disebut penaklukan, karena itulah surat ini dinamakan al-Fath, sehingga pasti bersifat Madaniyah, sehingga tidak boleh ada perbedaan pendapat bahwa sebagian besar surah ini bersifat mMadaniyah." Ayat-ayatnya berjumlah 29 ayat.
Tercatat dalam hadits keislaman Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu dalam kitab At-Thabarani dan Al-Bazar bahwa Umar berkunjung ke saudara perempuannya sebelum masuk Islam, dan di sana ada Alquran yang di dalamnya terdapat bagian pertama dari surat Al-Hadid, maka dia membacanya hingga sampai pada kalimat;
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya.” (QS. Al-Hadid: 7), lalu dia pun masuk Islam.
Mengapa surat ini dinamakan dengan besi? Disebut "Al-Hadid" karena kata "besi" muncul di dalamnya dalam firman Allah SWT:
وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ
"Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat" QS(Al-Hadid:25).
Ibnu Asyur menjelaskan meskipun kata ini disebutkan dalam surat al-Kahfi dalam firman-Nya: آتوني زبر الحديد (al-Kahfi: 25), yang turun lebih awal dari surat al-Hadid tentang orang yang terpilih, namun tidak dinamai demikian, karena ia dinamai sesuai dengan nama gua, untuk memperhatikan kisah Ashabul Kahfi.
BACA JUGA: Identitas Tentara Pembunuh Sinwar Dibobol Peretas Palestina, Israel Kebingungan
Besi yang dimaksud di sini adalah besi senjata, seperti pedang, perisai, dan helm, sebagai tanda kebijaksanaan Allah SWT dalam menciptakan materialnya dan mengilhami manusia untuk membuatnya, untuk memberikan manfaat dalam mendukung agama dan mempertahankan diri dari para penyerang, sebagaimana firman-Nya:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (QS al-Hadid 25)
Dengan merenungkan ayat-ayat surah yang mulia ini, tujuan utamanya menjadi jelas bagi kita sebagai berikut:
Pertama, di awal surat, surat ini berbicara tentang fakta bahwa semua makhluk berhutang budi kepada-Nya dengan ucapan syukur, pujian dan sanjungan, dan berbicara dengan perkataan dan perbuatan tentang kebesaran dan keagungan-Nya.
Kedua, surat ini menyebutkan beberapa Nama-nama-Nya, yang menunjukkan keunikan dan keesaan-Nya bahwa Dia adalah Yang Awal tanpa permulaan dan Yang Akhir tanpa akhir, bahwa Dia adalah Yang Tampak dengan kekuatan dan pengaruh-Nya, bahwa Dia adalah Yang Gaib, yang tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi Dia dapat dilihat oleh mata.
Dia memiliki kepemilikan atas langit dan bumi dalam penciptaan dan penciptaan; bahwa Dia adalah Yang Maha Mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke atasnya; dan bahwa segala sesuatu adalah kepunyaan-Nya, Yang Maha Kuasa.
Ketiga, pengingat akan keagungan Allah, sifat-sifat-Nya yang agung, luasnya kekuasaan dan kerajaan-Nya, kemahakuasaan-Nya, keniscayaan keberadaan-Nya, keluasan ilmu-Nya, dan perintah untuk mengimani keberadaan-Nya dan wahyu-wahyu Rasul-Nya, semoga Allah merahmati beliau, dan memberikan kedamaian serta keberkahan.
Keempat, pengingat akan petunjuk Alquran dan sarana keselamatan, dan pengingat akan rahmat dan kasih sayang Allah bagi makhluk-Nya.
Kelima, dorongan untuk membelanjakan harta di jalan Allah, dan bahwa harta adalah sesuatu yang fana, yang hanya pahala yang dibelanjakan di jalan Allah saja yang akan diterima oleh pemiliknya.
BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis
Keenam, surat ini menyebutkan dua kelompok yaitu Kelompok pertama adalah laki-laki dan perempuan yang beriman, yang cahayanya bercahaya di antara kedua tangan mereka dan tangan kanan mereka, yang menuntun mereka ke jalan yang lurus, agar mereka masuk ke dalam surga.
Kelompok kedua, yaitu orang-orang munafik, mereka tidak memiliki cahaya, dan mereka dihalangi untuk mengikuti cahaya orang-orang mukmin, sehingga mereka tidak dapat bergabung dengan mereka, dan mereka diolok-olok, sehingga mereka diperintahkan. Lihat surat al-Hadid ayat ke-13 sehingga mereka tidak dapat kembali ke dunia untuk melakukan pekerjaan orang-orang mukmin sampai mereka bergabung dengan mereka.
Ketujuh, untuk memperingatkan kaum Muslimin agar tidak terjerumus ke dalam jurang kekerasan hati, di mana para Ahli Kitab telah jatuh ke dalamnya dengan mengabaikan petunjuk yang datang kepada mereka sehingga hati mereka mengeras, dan hal ini menyebabkan banyak di antara mereka yang terjerumus ke dalam kesesatan.
Kedelapan, Alquran menggambarkan dunia dan kesenangannya yang fana, hiburan, permainan, kesombongan, dan memperbanyak harta dan anak, seperti tanaman yang disirami air hujan hingga tumbuh, mekar, dan dikagumi oleh para petani, kemudian menjadi layu dan layu, hingga menjadi abu yang diterbangkan oleh angin.
Demikian juga halnya dengan dunia, yang dihias dan dihiasi, hingga penduduknya merasa mampu mengatasinya, lalu datanglah perintah Allah, baik siang maupun malam, untuk membinasakannya, sehingga ia menjadi seperti tanaman yang telah dipanen, padahal belum pernah dipanen sebelumnya.
Kesembilan, menunjukkan keutamaan jihad di jalan Allah.
Kesepuluh, kesamaan risalah Muhammad dengan risalah Nuh dan Ibrahim 'alaihissalam, di mana keturunan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk dan orang-orang yang sesat.
Allah mengikuti mereka dengan para rasul lainnya, termasuk Isa 'alaihissalam, yang merupakan rasul terakhir yang diutus dengan syariat pra-Islam, dan para pengikutnya mengikuti teladan para pendahulu mereka, termasuk orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman.
BACA JUGA: Serangan Yaman yang Merepotkan Israel dan Jatuhnya Pamor Militer Amerika di Kawasan
Kesebelas, mendesak kaum Muslimin untuk mengikhlaskan keimanan mereka kepada Allah SWT dan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- kepada mereka, menyingkap kemunafikan orang-orang munafik dan menjanjikan kepada mereka kebaikan, dan bahwa Allah telah mengistimewakan mereka dari bangsa-bangsa lain, karena Allah memberikan keutamaan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Allah adalah Dzat Yang Maha Pemurah.