Jusuf Kalla Kagumi Kehebatan Warga Gaza, Ini Penjelasannya
Jusuf Kalla menilai warga Gaza Palestina cinta Tanah Air mereka.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla mengagumi kehebatan warga Gaza Palestina. Mereka adalah sekumpulan orang-orang pilihan yang sejak lama dijajah zionis Israel.
Warga Gaza menjadi perhatian dunia karena menjadi objek kebiadaban Israel. Militer Israel melakukan segala kebrutalan terhadap mereka yang sulit diungkapkan dalam bentuk kata-kata dan tulisan. Namun demikian, mereka tetap tegar menghadapi semua itu. Tak patah semangat menghancurkan kendaraan lapis baja dan pasukan IDF di Gaza.
“Warga Gaza memiliki etos kerja yang luar biasa, mereka mampu membangun terowongan bawah tanah hingga 400-an kilometer jauh di bawah sana,” kata wakil presiden RI periode 2004-2009 dan 2014-2019 tersebut.
Warga Gaza membangun terowongan tidak dengan teknologi canggih, melainkan dengan segala keterbatasan yang mereka miliki. Terowongan semacam ini memiliki banyak fungsi.
Pertama
adalah sebagai tempat mereka berlindung dari bombardir Israel. Pernah Israel mengalirkan air ke dalam terowongan untuk menewaskan siapa saja yang ada di dalam sana, tapi itu pun tidak bisa, karena saking rumitnya konstruksi terowongan di Gaza.
Kedua
Selain tempat berlindung, terowongan juga menjadi alat pertahanan warga Gaza, terutama pasukan tempur Brigade Izzuddin al Qassam yang merupakan sayap militer Hamas. Di dalam terowongan itu mereka menyimpan berbagai persenjataan. Kemudian menggunakannya untuk menceraiberaikan militer Israel yang super canggih.
Militer Israel berperang menggunakan kecerdasan buatan, didukung oleh oknum oknum raksasa digital Microsoft dan Google plus senjata mematikan Amerika seperti bom, senapan serbu, artileri, hingga pesawat tempur terbaru F-35. Jika dianalisis secara zahir, peperangan antara Hamas dan Israel sungguh jomplang, tapi pada akhirnya, tetap saja Hamas pemenangnya, karena Israel gagal mencapai tujuan perang, yaitu menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera melalui operasi militer.
“Banyak orang membangun terowongan dengan bantuan warga negara lain, mereka tidak, orang Gaza bangun terowongan hanya mengandalkan sumber daya yang ada. Modal utama mereka adalah kehebatan bekerja, etos kerja yang tinggi,” kata Jusuf Kalla.
Selain itu, JK juga menjelaskan, orang-orang Gaza sangat mencintai tanah air. Mereka rela mengorbankan apa yang mereka punya, termasuk nyawa, seperti pahlawan Indonesia dahulu berjuang. Tujuan yang hendak mereka capai adalah sama dengan pahlawan Indonesia, yaitu kemerdekaan.
Orang Palestina ingin merdeka, ingin khusyu beribadah, membesarkan keturunan mereka, dan memuliakan Islam, agama diimani sejak leluhur mereka lebih dari seribu tahun lalu.
“Jadi tidak bisa memindahkan mereka ke kawasan lain,” kata JK.
Pernyataan itu dia lontarkan untuk merespons pernyataan presiden Amerika Donald Trump yang berambisi memindahkan semua warga Gaza ke negara lain. Di antara yang dia sebut adalah Indonesia, Mesir, Yordania, dan lainnya.
Tak hanya JK, omongan Trump yang terkesan sembrono itu juga ditolak banyak pihak, seperti PBB dan banyak negara di dunia. Bahkan Inggris yang selama ini menjadi sekutu Amerika dan pendukung setia zionis pun tidak setuju warga Gaza dipindahkan ke kawasan lain.
Penolakan mutlak
Palestina pada Selasa (28/1) mendesak semua negara untuk secara terbuka menolak relokasi warga Palestina keluar dari Jalur Gaza.
"Kami mendesak negara-negara lain untuk segera menyampaikan sikap publik yang jelas menolak pemindahan rakyat kami, sejalan dengan hukum internasional dan resolusi legitimasi internasional," tulis Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan tersebut, Palestina menegaskan kembali "penolakan mutlak terhadap kebijakan relokasi keluar Gaza," yang disebutnya sebagai "bentuk pembersihan etnis yang keji, bagian dari upaya menciptakan kekacauan politik dan keamanan di zona konflik, serta mengganggu keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia."
Kementerian itu juga menyerukan "segera dilaksanakan pengaturan internasional yang mengikat" untuk mengakhiri pendudukan Israel yang telah berlangsung puluhan tahun di tanah Palestina.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengusulkan untuk "membersihkan" Jalur Gaza dan memukimkan kembali warga Palestina ke Yordania dan Mesir, menyebut wilayah tersebut sebagai "situs pembongkaran."
Namun, Amman dan Kairo dengan tegas menolak segala seruan untuk pemindahan atau relokasi warga Palestina.
Pada Senin, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan membahas masalah itu dengan Pemimpin Otoritas Israel Benjamin Netanyahu, yang diperkirakan akan segera mengunjungi AS.
Usulan Trump muncul setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza, yang mulai berlaku pada 19 Januari, dan menghentikan perang yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan tanpa jeda itu telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza dan memaksa hampir seluruh dari lebih dua juta penduduknya mengungsi.
- jusuf kalla
- warga gaza
- kehebatan warga gaza
- Palestina
- israel
- tel aviv
- netanyahu
- amerika serikat
- operasi badai al aqsa
- thufan al aqsa
- two state solution israel dan palestina
- solusi dua negara palestina dan israel
- perdamaian di palestina
- hamas
- hizbullah
- IDF
- israel defense force
- bantuan untuk palestina
- bantuan untuk gaza
- bantuan kemanusiaan
- bantu palestina