Ketika Peserta MTQ dari Rusia Ceritakan Islam Wasathiyah di Negaranya
Ada banyak suku hidup berdampingan di Rusia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hafidz Quran asal Rusia, Aiemiddin Farkhudinov yang tengah berkompetisi dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4 di Indonesia menceritakan perkembangan Islam di negaranya yang juga mengedepankan prinsip wasathiyah atau moderat.
"Di Rusia, kami juga menganut paham wasathiyah karena ada banyak suku bangsa yang hidup berdampingan," ujar Aiemiddin di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).
Prinsip moderat, menurut Farkhudinov, menjadikan berbagai kelompok etnis dan agama hidup berdampingan dengan damai di negara yang memiliki lebih dari 190 kelompok etnis dan puluhan juta penduduk Muslim itu.
"Dewan Mufti Rusia bahkan terus mengembangkan pendidikan Islam moderat di sejumlah wilayah, termasuk di Tatarstan, Bashkortostan, hingga Dagestan yang memiliki komunitas Muslim cukup besar," katanya.
Selain itu, kata dia, banyak anak muda di Rusia yang bersemangat mempelajari Alquran, didukung oleh para guru yang kompeten serta perhatian besar masyarakat terhadap pendidikan Islam.
“Di Rusia banyak sekali guru-guru Alquran, dan anak-anak muda sangat bersemangat dalam mempelajarinya," kata Aiemiddin.
Pria kelahiran Kazan ini telah menghafal Alquran sejak usia enam tahun dan menyelesaikannya dalam waktu empat tahun. Ia pun mendapatkan ijazah dari Syekh Saudi Muhammad Ismail Al-Afghani yang memberinya hak untuk mengajarkan Alquran.
Sebagai hafiz berprestasi, Farkhudinov telah mengikuti empat MTQ internasional dan meraih gelar juara di Malaysia, Italia, Libya, dan Rusia.
"Setelah Toronto, Italia kemarin, selanjutnya, saya berharap dapat meraih prestasi serupa di Indonesia," ujar dia.
Pada MTQ kali ini, Farkhudinov mengaku sangat terkesan dengan penyelenggaraan MTQ Internasional di Indonesia. Baginya, atmosfer kompetisi dan sambutan masyarakat menjadi pengalaman yang luar biasa.
"Saya sangat senang dengan sambutan masyarakat Indonesia pada MTQ Internasional ke-4 ini. Saya juga terkesan dengan suasana di sini. Setelah hari ini, tampaknya, saya akan ke Indonesia lagi meskipun bukan ajang MTQ," kata dia.
Sebelumnya, pada Rabu, Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi membuka MTQ Internasional ke-4 yang diikuti oleh 60 peserta delegasi dari 38 negara empat benua. Terdapat dua cabang lomba utama yang dipertandingkan, yaitu Tilawah dan Tahfiz Al Quran.