Viral Menteri Bahlil Dimarahi Warga Gegara Gas, 'Anak Kami Lapar, Butuh Makan Pak!'

Bahli mengaku menerima protes itu dan akan menjadikannya sebagai masukan.

Bayu Adji P/Republika
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video Menteri ESDM Bahlil Lahadalia disemprot warga viral di media sosial. Bahlil diomeli warga saat memantau distribus gas di Pangkalan di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga


"Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi gas," protes warga ke Bahlil dengan wajah penuh kegeraman.

"Bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, logika berjalan dong pak!"

Bahlil lantas coba menenangkan, "sudah, sudah pak ya, kita mengurus banyak orang dan bapak juga."

Lantas pria itu tidak tinggal diam. "Kita sama-sama orang timur," seru warga itu.

"Iya-iya..," jawab Bahlil dengan tersenyum dan kembali ke wartawan.

Bahlil mengaku tidak masalah dengan omelan warga tersebut. Menurutnya, pemerintah memang harus mendengar dari rakyat.

 

"Kenapa saya turun langsung supaya saya bisa mendengar, ini kan masukan bagus buat kita lakukan penataan," ujarnya.

Minta maaf

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya juga telah meminta maaf karena antrean pembelian LPG tabung isi 3 kg di wilayah Tangerang Selatan, Banten, menyebabkan korban jiwa.

“Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kami lakukan untuk penataan,” ujar Bahlil setelah melakukan sidak salah satu pangkalan LPG 3 kg di wilayah Palmerah Jakarta, Selasa.

Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan perbaikan kebijakan untuk mencegah situasi memburuk.

Salah satu langkah yang ia tempuh adalah mengubah status pengecer menjadi sub-pangkalan, sehingga pengecer dapat menjual LPG 3 kg lagi.

Bahlil menyadari bahwa pengecer merupakan garda terdepan distribusi LPG 3 kg yang menghubungkan pangkalan dengan masyarakat luas. “Apa yang kami lakukan pagi ini dan malam ini merupakan respons. Kami ingin rakyat mendapat LPG dengan baik dan gampang,” kata Bahlil.

Ia menyatakan bahwa pengecer LPG 3 kg kembali beroperasi, namun berganti nama menjadi sub-pangkalan.

Adapun tujuan dari pengoperasian kembali pengecer LPG 3 kg, yakni untuk menormalkan kembali jalur distribusi gas bersubsidi tersebut. Bahlil menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 370 ribu pengecer sudah terdata sebagai sub-pangkalan dari LPG 3 kg.

Teruntuk para pengecer yang belum terdaftar sebagai sub-pangkalan, Bahlil menyampaikan Kementerian ESDM akan secara aktif bersama Pertamina membekali mereka dengan sistem aplikasi dan membantu proses mereka menjadi sub-pangkalan.

Permohonan maaf dari Bahlil terkait kabar warga RT/RW 001/007, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bernama Yonih (62) yang dilaporkan meninggal dunia diduga kelelahan setelah mengikuti antrean pengambilan tabung gas elpiji 3 kg subsidi di wilayah itu pada Senin (3/2).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler