Penutupan PDSS Bersifat Final, Ini Solusi Disdikbud Jateng untuk Siswa SMKN 2 Surakarta

Siswa SMKN 2 Surakarta didorong untuk mengikuti UTBK-SNBT dan ujian mandiri.

Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi UTBK-SNBT. Siswa SMKN 2 Surakarta yang terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) didorong untuk mengikuti UTBK-SNBT dan ujian mandiri.
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengatakan telah meminta dispensasi pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) soal terancam gagalnya ratusan siswa SMKN 2 Surakarta mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) untuk memasuki perguruan tinggi negeri (PTN). Hal itu diketahui disebabkan oleh kelalaian pihak sekolah menginput data para siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Baca Juga


Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan konsultasi dan permohonan dispensasi kepada Kemendikdasmen. Hal itu dilakukan baik melalui surat maupun audiensi dengan Sekretaris SNPMB tahun 2025 dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

"Namun diperoleh keputusan bahwa penutupan PDSS setelah dilakukan perpanjangan waktu bersifat final," kata Uswatun dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/2/2025).

Dia mendorong para siswa yang gagal mengikuti SNBP agar tetap mencoba cara lain, yakni dengan menempuh Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) dan ujian mandiri. Terkait hal ini, Uswatun mengimbau agar satuan pendidikan, orang tua, termasuk para siswa, mencermati tanggal pelaksanaan proses-proses tersebut.

"Merespons minat peserta didik dan orang tua yang gagal mengikuti SNBP, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, melalui satuan pendidikan yang bersangkutan, akan memberikan fasilitas bimbingan belajar sebagaimana yang diperlukan sebagai persiapan untuk mengikuti model seleksi penerimaan mahasiswa baru dalam format lainnya," kata Uswatun.

 

Dia mendorong para siswa yang gagal mengikuti SNBP agar tetap semangat. "Yakinlah kesempatan sangat terbuka luas. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menjawab keinginan melanjutkan pendidikan tinggi pada perguruan tinggi negeri. Semua berkesempatan, bergantung siapa yang paling siap untuk memenangkan kompetisi," ucapnya.

Sebelumnya para siswa SMKN 2 Surakarta sempat menggelar protes terhadap guru-guru mereka yang lalai menginput data PDSS. Hal itu menyebabkan para siswa terkait kehilangan kesempatan untuk bisa memasuki PTN tanpa tes.

Dalam aksinya pada Senin (3/2/2025) lalu, para siswa SMKN 2 Surakarta menempelkan sejumlah poster di lingkungan sekolah mereka. Poster tersebut antara lain bertuliskan "Kami berhak SNBP", "Guru lalai, kami terbengkalai", "Oknum perenggut mimpi", dan "RIP SNBP".

Seleksi SNBP mewajibkan sekolah mengisi perangkat seleksi yang sudah ditetapkan Panitia SNPMB sesuai kuota pada masing-masing satuan pendidikan terkait. Jadwal pengisian PDSS adalah 6-31 Januari 2025.

Tenggat pengisian PDSS kemudian diperpanjang hingga 2 Februari 2025 pukul 15.00 WIB. Namun perpanjangan tersebut khusus atau terbatas pada tahapan finalisasi akhir, bukan penginputan data.

Serapan PTN terhadap peserta SNBP adalah 20 persen pada masing-masing program studi. Sementara sisa 80 persen lainnya diterima melalui jalur UTBK-SNBT dan ujian mandiri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler