Rudal Jelajah Terbaru Iran Bisa Jangkau Lebih dari Seribu Km, Dilengkapi AI

Rudal, pesawat tak berawak, kapal dan kapal selam Iran kian canggih.

EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Seorang warga Iran berjalan melewati spanduk anti-Israel yang memuat gambar rudal Iran, di Teheran, Iran.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Laksamana Muda Alireza Tangsiri mengungkapkan bahwa Iran telah berhasil mengembangkan rudal jelajah dengan jarak tempuh lebih dari 1.000 km.

Baca Juga


Rudal tersebut menggabungkan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan presisi dan efektivitas operasional.

Tangsiri mengungkapkan kemampuan alutsista terbaru Iran saat berbicara dalam peringatan ulang tahun Operasi Valfajr-8, Tangsiri menekankan kesiapan militer penuh pasukan angkatan laut Iran dan memperingatkan para musuh terhadap ancaman apa pun terhadap perairan teritorial negara tersebut dilansir dari Mehr News, Senin (10/2/2025).

Angkatan Laut Iran dan pasukan IRGC berdiri bersama, memastikan bahwa tidak ada kekuatan asing yang dapat melanggar batas perairan Iran, kata dia.

Dia menjelaskan, rudal, pesawat tak berawak, kapal, dan kapal selam Iran kian canggih.  Tangsiri menyatakan bahwa kemajuan militer Iran terus berlanjut meskipun ada sanksi, mendorong kemandirian dan inovasi dalam negeri.


Selain rudal jelajah, Iran telah memulai ekstraksi dan pemanfaatan bahan radioaktif dan elemen terkait di zona Anomali-10 kompleks pertambangan dan industri Saghand, di provinsi tengah Yazd.

Perkembangan tersebut terjadi selama kunjungan Mohammad Eslami, wakil presiden dan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), ke Provinsi Yazd pada Ahad (9/2/2025).

Didampingi oleh pejabat senior industri nuklir dan gubernur jenderal Yazd, Eslami mengunjungi berbagai bagian Kompleks Pertambangan dan Industri Martyr Soleimani.

Selama kunjungan tersebut, operasi untuk ekstraksi dan pemanfaatan bahan radioaktif dan elemen terkait di Anomali-10 kompleks tersebut secara resmi diluncurkan.

Aktivitas eksplorasi dan ekstraksi di zona Anomali-10 telah berlangsung sejak September 2023, setelah penilaian yang mengidentifikasi cadangan bahan radioaktif dan elemen terkait di wilayah Saghand.

Kunjungan Eslami ke Yazd menyusul perjalanannya ke Provinsi Isfahan sehari sebelumnya, di mana ia meresmikan beberapa proyek di lokasi nuklir Shahid Raeisi (UCF), termasuk jalur produksi iridium heksafluorida IR-46, fasilitas uji keselamatan teknis yang komprehensif, tungku sintering skala semi-industri untuk pelet bahan bakar nuklir, dan perangkat las resistansi (RW).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler