Di Jakarta, Antusiasme Warga Ikut Cek Kesehatan Gratis Belum Sesuai Harapan

Warga juga belum banyak yang tahu, mereka harus mengunduh dulu Satu Sehat Mobile.

Republika/Prayogi
Pasien berjalan keluar usai melakukan pemeriksaan di Puskesmas Tebet, Jakarta, Ahad (9/2/2025). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan sebanyak 44 puskesmas siap memberikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang resmi akan dimulai secara nasional pada 10 Februari 2025. Guna memastikan kelancaran program ini, Pemprov DKI telah melakukan visitasi serta persiapan fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia dan mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah.
Rep: Bayu Adji P Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga yang berulang tahun mulai Senin (10/2/2025). Berdasarkan pantauan Republika, jumlah warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Jakarta belum sesuai dengan ekspetasi.

Baca Juga


Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, saat ini sebanyak 44 puskesmas di wilayahnya sudah mulai melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis mulai hari ini. Namun, antusiasme warga untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis masih belum sesuai harapan.

"Tadi untuk di Puskesmas Pulogadung, dari total per puskesmas bisa melayani 30 orang, hari pertama tadi ada 20 orang. Nanti kami akan cek satu persatu di tiap-tiap puskesmas," kata dia usai mengecek pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Pulogadung, Senin. 

Tak hanya di Puskesmas Pulogadung yang kunjungan warganya masih di bawah 30 orang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, kunjungan warga di Puskesmas Pasar Minggu juga baru mencapai delapan orang hingga Senin siang.

Teguh mengakui, program pemeriksaan kesehatan gratis itu belum tersosialisasi dengan baik. Alhasil, masih banyak warga yang belum tahu terkait program tersebut. 

Ia menambahkan, warga juga belum banyak yang mengetahui bahwa untuk pemeriksaan kesehatan gratis harus lebih dulu mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile. Pasalnya, ia menemukan banyak warga yang baru mengunduh aplikasi itu saat baru sampai di puskesmas.

"Artinya memang kami masih juga perlu menyosialisasikan terkait program strategis cek atau pemeriksaan kesehatan gratis ini," kata dia.

Ia meyakini, antusiasme masyarakat pasti akan meningkat seiring dengan berjalannya program pemeriksaan kesehatan gratis ini. Menurut dia, masih rendahnya kunjungan warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada hari ini dikarenakan program tersebut baru mulai berjalan.

"Perlulah kita lebih sinergi, kolaborasi, perlu juga kita lebih menyebarluaskan informasi ini. Karena program ini sangat bagus. Makanya tadi saya bilang, kami akan terus lakukan ini bersama OPD dan berapa wilayah, agar masyarakat tahu terkait itu," kata Teguh.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga siap melibatkan 292 puskesmas pembantu untuk melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis apabila diperlukan. Sebab, saat ini pemeriksaan kesehatan gratis di Jakarta baru hanya dilakukan di 44 puskesmas. 

"Kalau kemudian nanti akan mungkin banyak, pasti kita harus fungsikan puskesmas pembantu itu," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika, warga yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan gratis diharuskan terlebih dahulu untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile. Warga pun diminta mengisi form pendaftaran yang terdapat di aplikasi tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk warga yang tidak memiliki ponsel, sehingga pendaftaran bisa dilakukan secara manual.

Setelah mengisi formulir pendaftaran, warga kemudian dapat menunjukkannya kepada petugas. Setelah itu, warga akan diberikan tanda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. Setelah itu, warga hanya tinggal menunggu antrean untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. 


 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, peserta pemeriksaan kesehatan gratis ini dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai usia. Pertama adalah kelompok muda hingga usia 6 tahun, kedua kelompok dewasa 18 sampai dengan 59 tahun, dan kelompok lansia.

"Masing-masing kelompok memiliki pemeriksaan yang berbeda-beda," kata dia.

Ani menjelaskan, pemerintah yang dilakukan antara lain antropometri, gula darah, HB, kesehatan gigi, dan kesehatan otot. Apabila terdapat risiko, petugas juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium, seperti urium creatinin, HIV, dan pemeriksaan lanjutan lainnya. 

Selain itu, petugas juga akan melakukan pemeriksaan elektrokardiografi apabila ada risiko. Tak hanya itu, petugas juga akan melakukan deteksi di sini untuk kanker.

"Untuk kanker payudarah menggunakan pemeriksaan sadanis. Kemudian juga untuk kanker paru dan kanker cervix kami menggunakan IVATES," kata Ani.

Manfaat sholat bagi kesehatan. - (Dok. Republika)

 

Berdasarkan pantauan Republika di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur, terdapat setidaknya 20 orang yang mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis. Mayoritas warga yang ikut pemeriksaan kesehatan gratis itu adalah orang dewasa hingga lansia.

Salah seorang warga yang ikut pemeriksaan kesehatan gratis, Herujin (62 tahun), mengaku sengaja datang ke Puskesmas Pulogadung untuk ikut program tersebut. Pasalnya, hari ini tepat lelaki itu merayakan ulang tahunnya yang ke-62. 

"Saya tahu lewat TV, kebetulan saya lahir 10 Februari. Istri saya bilang, 'noh ada penghargaan dari pemerintah'. Kado. Saya makan dulu, sholat dhuha, terus ke sini," kata dia di Puskesmas Pulogadung, Senin. 

Sesampainya di puskesmas, ia mengaku telah banyak warga yang mengantre. Ia pun langsung menghampiri petugas yang berjaga di puskesmas itu. Namun, saat ditanya aplikasi Satu Sehat Mobile, ia mengaku tidak bawa ponsel.

"Saya juga ditanya bawa HP atau tidak, saya tidak bawa. Kan di TV cuma bawa KTP. Akhirnya saya tetap boleh antre, tapi terakhir. Banyak juga yang manual," kata dia. 

Herujin mengaku harus menunggu hingga sekitar 2 jam untuk melakukan pemeriksaan. Menurut dia, banyak petugas yang masih kebingungan untuk melayani warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. 

"Saya datang jam setengah 9, mulai diperiksa sejam dua jam. Dia masih belum siap. Kelihatan masih pada bingung semua," ujar dia. 

Setelah menunggu itu, ia kemudian menjalani pemeriksaan. Awalnya, ia melakukan wawancara terkait kondisinya yang dilakukan oleh petugas. Setelah itu, ia melanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah, cek darah, pemeriksaan jantung, dan pemeriksaan gigi.

"Yang masalah itu gigi. Saya sudah tiduran, diperiksa, dikirain mau ditambel. Taunya enggak. Suruh berobat sendiri besok pagi," kata Herujin.

Padahal, menurut dia, petugas bisa langsung menambal giginya yang bolong. Namun, petugas itu enggan melakukannya.

"Mestinya sekalian ada pengobatannya. Jadi enggak periksa doang. Itu mah sama juga bohong. Kita sudah tiduran, mangap-mangap, disodok-sodok mulutnya, taunya enggak ditindaklanjutin," kata dia yang kesal karena giginya tidak ditambal.

Meski begitu, Herujin menilai, program pemeriksaan kesehatan gratis itu cukup bagus. Pasalnya, dengan pemeriksaan itu, masyarakat bisa tahu penyakit yang dideritanya. Hanya saja, ia berharap pelayanan yang diberikan dapat lebih maksimal, sehingga pemeriksaan bisa berjalan dengan cepat.

Salah seorang warga lainnya, Marliana (74), mengaku awalnya tak tahu ada program pemeriksaan kesehatan gratis. Ia datang ke Puskesmas Pulogadung hanya untuk melakukan pemeriksaan gigi.

Namun, seorang petugas menawarkannya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pasalnya, saat ini terdapat program pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar oleh pemerintah.

"Jadi memang tadinya mau periksa gigi, tapi ada ini saya ikut," ujar dia.

Marliana mengaku dibantu oleh petugas untuk melakukan pendaftaran. Pasalnya, ia tidak mengerti cara untuk mendaftar pemeriksaan kesehatan gratis melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. 

Menurut dia, tidak ada kendala sama sekali dalam pendaftaran pemeriksaan kesehatan gratis. Sebab, semua proses itu seluruhnya dibantu oleh petugas.

"(Alurnya) Mudah. Saya tadi baru wawancara, periksa darah, terus ke sini diperiksa ISPA belum," kata Marliana, yang berulang tahun pada 5 Februari itu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler