Sudah 24 Jam Aplikasi BYOND tak Bisa Diakses, Mengingatkan Gangguan Mei 2023

BSI berdalih sedang melakukan perbaikan sistem.

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Aplikasi Byond BSI Gangguan
Red: Stevy maradona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BYOND, aplikasi super Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan sejak Ahad (9/2/2025) petang. Sehari kemudian, layanan super apps dari bank syariah terbesar di Indonesia itu masih mengalami gangguan.

Baca Juga


Sampai dengan Senin (10/2/2025) pukul 19.55 WIB, seperti dicek Republika, layanan BYOND masih belum bisa diakses. Sementara BSI pada Senin malam mengirim rilis menyatakan, "Bahwa proses upgrade system BSI telah selesai, dan layanan e-channel antara lain BSI Mobile, BsiNet, ATM, EDC, QRIS, Merchant App, Kartu Debit GPN & Visa, sudah kembali normal dan dapat digunakan seperti biasa."

Nasabah BSI di berbagai kota mengeluhkan gangguan seharian ini di laman media sosial BSI, karena mereka terganggu aktivitas perbankannya. Persoalannya, ini bukan pertama kali aplikasi perbankan BSI bermasalah.

Pengguna baru BSI, Lita mengungkapkan kekecewaannya. "BYOND sering banget error, kan jadi menyusahkan pengguna. Tarik uang di ATM pun tidak bisa. Karena kartu terblokir, padahal PIN sudah benar." 

Pengguna lainnya, Tirta, menyatakan keheranannya mengapa sistem BSI kacau. Sudah aplikasi BYOND belum bisa digunakan, ATM pun sering tidak bisa diakses, ada tulisan blokir di layar ATM," kata warga Depok ini.

Nasabah mengingatkan bahwa pada 8 Mei 2023 gangguan serupa pernah muncul. Berhari-hari, hingga muncul satu pihak yang mengaku meretas sistem aplikasi mobile BSI, yakni LockBit. LockBit di salah satu forum peretas mengaku meretas dan memeras Bank BSI terkait gangguan tersebut.

Namun, apakah kali ini BYOND BSI diretas? Sejauh ini Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar berdalih BSI sedang melakukan upgrade sistem guna meningkatkan kualitas layanan transaksi nasabah.

"Selama proses tersebut, layanan transaksi nasabah melalui E-Channel mengalami kendala dan transaksi dapat dilakukan di cabang-cabang," katanya pada Republika, Senin (10/2/2025).

Ia memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap dalam kondisi aman. Wisnu juga mengimbau agar nasabah waspada atas penipuan yang mengatasnamakan BSI.

"Pastikan untuk menjaga kerahasiaan data pribadi Anda, termasuk Password, PIN, dan OTP, serta tidak membagikannya kepada siapapun, termasuk pegawai BSI," katanya.

Sejak diluncurkan pada 9 November 2024, posisi 1 Januari 2025, BYOND sudah diunduh lebih dari 2 juta pengguna dengan total 15 juta transaksi. Dari total 15 juta transaksi lewat BYOND by BSI, fitur transaksi yang paling diminati antara lain QRIS, Ziswaf, dan Investasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler