Mendagri Bantah Kepala Daerah 'Belajar' Militerisme di Retret Akmil Magelang

Mendagri sebut, retret kepala daerah hanya pinjam tempat di Akmil Magelang.

ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejumlah kepala daerah peserta retret yang mengenakan seragam komponen cadangan (komcad) meneriakkan yel yel setibanya di Kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025). Sebanyak 450 kepala daerah dari seluruh Indonesia akan mengikuti retret mulai 21 hingga 28 Februari 2025.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Ratusan kepala daerah menghadiri retret di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, sejak Jumat (21/2/2025). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, para kepala daerah yang baru saja dilantik Presiden RI Prabowo Subianto itu perlu belajar banyak hal selama berkumpul di sana. Namun, lanjut dia, mereka tidak menyerap militerisme selama menjalani kegiatan tersebut.

Baca Juga


"Saya sudah menyampaikan, ini kan hanya pinjam tempat saja. Kita belajar soal Akmil, bukan militeristiknya. Ada nilai-nilai penting yang juga berlaku di dunia swasta," ujar Mendagri di Magelang, Sabtu (22/2/2025).

Menurut mantan kepala Kepolisian RI (kapolri) itu, para kepala daerah dapat belajar banyak nilai-nilai utama selama agenda retret, termasuk soal disiplin. Sebagai contoh, saat mereka dites waktu olahraga pagi.

"Bedanya, kalau teman militer dan Polri, biasanya jam 5.30 WIB bisa tepat waktu. Tadi saat musik baru (dibunyikan), lama-lama juga mulai ramai," ujar Mendagri.

Ia mengingatkan, disiplin perlu ditegakkan oleh tiap kepala daerah. Sebab, masing-masing mereka adalah pemimpin yang dipilih oleh rakyat. Mereka mesti melayani masyarakat, sebagaimana amanah konstitusi dan aturan perundang-undangan.

"Kita coba mengubah kegiatan ini selama sepekan di sini. Di tempat kerja masing-masing ketika, misalnya, jam 09.00 ya betul jam 09.00 mulai. Jangan mundur-mundur lagi," ucap Mendagri.

"Di daerah, saya pernah undangan jam 09.00. Mulai jam 12.00. Ini kan tidak bagus," sambung dia.

Selain disiplin, nilai lainnya yang perlu diperkuat adalah kebersihan. Di lingkungan Akmil, kebersihan adalah sebuah keharusan dan keniscayaan. Tito mencontohkan, kamar masing-masing peserta wajib dalam keadaan resik. Penghuni begitu selesai menggunakan dan meninggalkan kamar, maka ruangan itu harus dirapikan kembali.

"Saya juga menyampaikan pentingnya retret ini , di antaranya adalah untuk kepala daerah untuk saling kenal," katanya.

Tito mencontohkan, ada kepala daerah dari Sulawesi Tenggara yang dikumpulkan dengan para bupati dan wali kota setempat. Mereka lalu berinteraksi dengan akrab di lapangan rumput.

"Di sini (Akmil Magelang), ada lima ruangan untuk diskusi kelompok. Silakan pakai bergantian. Gubernur untuk dikumpulkan wali kota dan bupati," katanya.

Tito menuturkan, selama lima tahun dirinya menjadi menteri, pernah mendatangi beberapa wilayah. Ada beberapa yang dalam satu hingga dua tahun tidak pernah pemda setempat mengadakan rapat yang dihadiri gubernur serta para bupati dan wali kota setempat.

"Tidak pernah ada rapat. Jadi datang rapat waktu saya datang saja. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana koordinasinya, jalan sendiri-sendiri," katanya

Menurut Tito, rapat tingkat provinsi paling tidak diselenggarakan tiga hingga empat bulan sekali. Isinya mengevaluasi apa-apa yang sudah dikerjakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler