Ingat Pesan Orang Tua Selalu Tutup Pintu Kamar Mandi, Ternyata Begini Sunnahnya
Menutup kamar mandi adalah bagian dari sunnah Nabi SAW
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Salah satu kebiasaan baik yang ditanamkan oleh orang tua kita adalah hendaknya menutup pintu kamar mandi, jangan sampai membiarkannya terbuka. Dan apakah menutup pintu tersebut berarti mencegah jin memasuki ruangan lain?
Sebagaimana diketahui, mengutip al-Musu’ah al-Fiqhiyyah, jin sering berdiam di tempat-tempat yang penuh dengan dosa dan najis, seperti kamar mandi, tempat sampah, dan tong sampah.
Jika demikian, menutup pintu kamar mandi sambil menyebut nama Allah SWT akan mencegah jin masuk ke ruangan lain di dalam rumah, karena Nabi SAW memerintahkan jika malam tiba untuk menutup pintu-pintu dan menyebut nama Allah SWT.
Supaya apa? Agar mencegah setan memasuki ruangan. Rasulullah SAW bersabda:
فإن الشيطان لا يفتح بابا مغلقا
“Iblis tidak membuka pintu yang tertutup.” (HR Bukhari Muslim)
Ibnu Daqiq al-Id berkata demikian:
في الأمر بإغلاق الأبواب من المصالح الدينية والدنيوية حراسة الأنفس والأموال من أهل العبث والفساد ولا سيما الشياطين. وأما قوله: فإن الشيطان لا يفتح بابا مغلقا. فإشارة إلى أن الأمر بالإغلاق لمصلحة إبعاد الشيطان عن الاختلاط بالإنسان. انتهـى.
”Ada kemaslahatan agama dan duniawi dalam perintah menutup pintu, serta perlindungan jiwa dan harta benda dari kesia-siaan dan kerusakan, terutama setan. Adapun sabdanya SAW, bahwa etan tidak membuka pintu yang tertutup. Ini merupakan indikasi bahwa perintah menutup pintu adalah untuk menjaga agar setan tidak bergaul dengan manusia.”
Sebagian ulama membatasinya harus dilakukan dengan mengucapkan basmalah. Ibnu Bathal dalam Fath al-Bary Syarh Shahih al-Bukhari menjelaskan:
“Nabi SAW mengabarkan bahwa Allah tidak memberinya kekuatan untuk melakukan hal itu, meskipun Dia telah memberinya lebih dari itu, yaitu masuk ke tempat yang tidak bisa dimasuki oleh manusia.”
Tetapi yang benar bahwa hal ini dibatasi dengan menyebut nama Allah SWT, berdasarkan riwayat lain dari hadis tersebut:
أجيفوا الأبواب واذكروا اسم الله عليها؛ فإن الشيطان لا يفتح بابا أجيف وذكر اسم الله عليه
"Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah di atasnya, karena setan tidak akan membuka pintu yang ditutup dan disebut nama Allah.
Sementara Ibn Abdul Barr menyatakan dalam kitabnya al-Istidzkar:
أتي في هذا الحديث شرط التسمية في الباب إذا أجيف، وهذه زيادة على ما جاء في حديث أبي الزبير عن جابر
“Dalam hadits ini jelas disebutkan syarat menyebut basmalah saat menutup pintu. Ini tambahan dari hadis Abu az-Zubair dari Jabir.”
Lokasi favorit
Toilet adalah salah satu tempat di rumah yang dipakai setiap hari oleh setiap penghuni. Mandi, mencuci, bahkan terkadang siapapun berlama-lama di dalam toilet dan melakukan berbagai hal, seperti bernyanyi, membaca, atau tertidur.
Tapi ketahuilah bahwa toilet adalah tempat berkumpulnya para jin. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa iblis ingin memiliki tempat tinggal, seperti Adam As yang tinggal di bumi. "Ya Allah, Adam dan keturunannya Engkau beri tempat tinggal di bumi, maka berilah pula aku tempat tinggal,’’ kata iblis. Allah SWT berfirman; ‘‘Tempat tinggalmu adalah WC (kamar mandi atau jamban).’’ (HR Bukhari).
Oleh sebab itu, kamar mandi pun menjadi tempat tinggal jin dan sebangsanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya tempat buang hajat ini dihadiri (oleh setan), jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC),” (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).
BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'
Dalam hadits Zaid bin Arqam RA, dan selainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إنَّ هذه الحُشوشَ مُحتَضَرةٌ، فإذا أتى أحَدُكُمُ الخَلاءَ فليَقُلْ: أعوذُ باللهِ مِنَ الخُبُثِ والخَبائِثِ
”Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”
Lalu dahulukanlah kaki kiri saat masuk toilet dan kaki kanan saat keluar. Karena kamar mandi pada dasarnya merupakan tempat yang kotor.
Jin memang tidak terlihat, tetapi mereka bisa melihat manusia. Dengan membaca doa tersebut, jin beserta bangsanya tertutup pandangannya sehingga tidak dapat melihat manusia ketika sedang di dalam toilet.
Maka, sebaiknya janganlah berlama-lama di toilet karena itu menjadi tempat yang banyak terjadinya gangguan jin. Tetaplah menjaga kebersihan toilet dan membaca doa setiap masuk toilet.
Kehidupan layaknya manusia
Bagaimanakah kehidupan jin di alam mereka? Apakah mereka makan dan minum layaknya manusia?
Qadi Badruddin bin Abdullah as-Syibly, mengungkap fakta menarik dalam kitabnya yang berjudul ‘Ajaib wa Gharaib al-Jin. Melalui kitab yang bercorak hadis tekstual ini, dia menyatakan bahwa aktivitas jin, pada dasarnya serupa dengan manusia. Mereka makan, minum, tidur, dan beranak-pinak.
Kendati para ulama tidak satu pendapat, ihwal apa jenis makanan mereka. Ada yang mengatakan di antara makanan jin adalah segala hal yang tidak disembelih dengan asma Allah SWT.
Ada pula yang mengatakan menu favorit jin adalah tulang belulang. Berbeda dengan manusia, dan tuntunan yang diajarkan Rasulullah SAW, bangsa jin makan dan minum menggunakan tangan kiri. Sementara kita, umat Islam diajarkan menggunakan tangan kanan untuk kedua aktivitas tersebut.
Kesamaan tersebut bukan hanya soal kebutuhan biologis sehari-hari, tetapi soal aspek ritual, pada dasarnya bangsa jin juga mendapat perintah yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT, seperti manusia.
BACA JUGA: KFC dan Pizza Hut di Turki Alami Kebangkrutan Akibat Gerakan Boikot Produk Pro Israel
Mereka juga mendapat perintah dan larangan. Tidak menyekutukan Allah SWT misalnya, dan perintah berbuat baik serta larangan melakukan maksiat. Kendati demikian, ulama sepakat, Allah SWT tidak pernah mengutus rasul dari bangsa jin. Para rasul hanya berasal dari bangsa manusia.
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
“Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan. (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami. (QS al-Jin [72]: 1-2).