Bahan Minuman Satu ini Paling Dicari di Aceh untuk Menu Takjil Ramadhan
Warga menikmati takjil dengan berbagai sajian khas daerah masing-masing.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan perajin cincau di Kota Banda Aceh menyebutkan permintaan bahan campuran minuman tersebut di Banda Aceh pada Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi alami peningkatan.
"Ada peningkatan permintaan cincau di awal bulan puasa ini. Biasanya, peningkatan permintaan tersebut hingga pertengahan Ramadhan, setelah itu kembali seperti biasa," kata Djoek Fa, perajin cincau di Banda Aceh, Senin.
Dia menyebutkan, peningkatan permintaan tersebut dilihat dari produk. Dalam beberapa hari Ramadhan, cincau yang diproduksi mencapai 400 kaleng. Sedangkan hari biasa, produksinya berkisar 40 hingga 50 kaleng.
Menurut dia, jika dibandingkan dengan bulan puasa tahun sebelumnya, permintaan tersebut turun. Pada Ramadhan sebelumnya, permintaan cincau berkisar 500 hingga 700 kaleng.
"Permintaan cincau pada bulan puasa tahun ini menurun dibandingkan bulan puasa tahun lalu. Sekarang 400-an kaleng, tahun lalu 500 hingga 700-an kaleng. Kendati begitu, permintaan dalam bulan puasa meningkat dibandingkan hari biasa," katanya.
Dia menyebutkan, cincau yang diproduksi tidak hanya dijual di Kota Banda Aceh dan sekitarnya, tetapi juga dipasarkan ke berbagai kabupaten/kota di Provinsi Aceh, baik di wilayah pantai barat maupun pantai timur.
"Kalau di pantai barat, hingga Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan. Ada juga yang beli dari Pulau Simeulue. Kalau di wilayah pantai timur, hingga Kabupaten Bireuen," kata Djoek Fa.
Menyangkut harga, katanya dijual Rp25 ribu per kaleng. Harga tidak naik sejak beberapa tahun terakhir, walau harga bahan baku naik dan kini berkisar Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.
"Pasokan bahan baku selama ini lancar. Bahan baku kami datangkan dari Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Kalau dari Aceh, belum ada. Kalau kendala selama ini, tidak ada, kecuali pasokan bahan baku terlambat," katanya.
Usaha cincau Djoek Fa merupakan usaha rintisan keluarga. Djoek Fa merupakan generasi ketiga yang membuat cincau di Kota Banda Aceh.
Bagikan makanan takjil
Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Gading Polres Metro Jakarta Utara membagikan makanan berbuka puasa atau takjil kepada masyarakat yang sedang beraktivitas di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin.
"Hari ini kami membagikan 100 paket makanan berbuka puasa ditujukan bagi warga yang membutuhkan," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra usai menggelar Program Takjil Keliling di Jakarta, Senin.
Kompol Seto mengatakan aksi bagi-bagi makanan ini merupakan program "Takjil Keliling" yang akan diselenggarakan rutin setiap sore selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
"Insyaallah, kami akan istiqomah setiap harinya membagikan makanan ini," kata lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2010 tersebut.
Pembagian makanan berbuka puasa ini dipimpin langsung Kapolsek Kelapa Gading beserta jajaran dan titik pembagian hari ini dilakukan di Jalan Kampung Rawa Indah RW 03, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Penganan berbuka yang dibagikan berupa nasi kotak dan kolak yang diberikan kepada pemulung dan pedagang asongan yang ada di lokasi tersebut.
"Ini sebagai bentuk perhatian kami kepada warga yang membutuhkan dan ini akan rutin dilakukan ke depan di sejumlah lokasi di wilayah Polsek Kelapa Gading," kata dia.
Selain itu, dirinya mengimbau seluruh masyarakat untuk ikut terlibat dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat selama bulan suci Ramadhan.
Para orang tua agar bertanggungjawab terhadap anak mereka dan jika masih belum pulang agar dicari sehingga terhindar dari aksi yang membuat mereka bermasalah dengan hukum.
Seperti terlibat aksi tawuran, pencurian sepeda motor, penyalahgunaan narkotika, balap liar hingga aksi yang merugikan ketertiban umum.
"Kami rutin melakukan patroli dan menempatkan personel di sejumlah lokasi rawan kejahatan sebagai upaya menciptakan suasana keamanan ketertiban dan kelancaran masyarakat dalam beribadah di bulan Ramadhan," kata dia